Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tagana Masuk Sekolah Siap Jadi Gerakan Nasional

Kegiatan Tagana Masuk Sekolah (TMS) kian masif di berbagai sekolah di Indonesia, usai diresmikan Presiden Joko Widodo di Pandeglang 18 Februari lalu.
Presiden Joko Widodo (kanan) meninjau simulasi terjadinya gempa bumi saat menghadiri pelaksanaan Program Tagana Masuk Sekolah dan Kampung Siaga Bencana di SDN Panimbang Jaya 1, Pandeglang, Banten, Senin (18/2/2019)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (kanan) meninjau simulasi terjadinya gempa bumi saat menghadiri pelaksanaan Program Tagana Masuk Sekolah dan Kampung Siaga Bencana di SDN Panimbang Jaya 1, Pandeglang, Banten, Senin (18/2/2019)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA — Kegiatan Tagana Masuk Sekolah (TMS) kian masif di berbagai sekolah di Indonesia, usai diresmikan oleh Presiden Joko Widodo di Pandeglang 18 Februari lalu.

Belum genap 1 bulan sejak program ini diluncurkan, TMS telah bergulir kencang di berbagai provinsi, kabupaten, dan kota dii antaranya Belitung Timur Bangka Belitung, Sumedang dan Tasikmalaya Jawa Barat, Ponorogo dan Tuban Jawa Timur, Banjarmasin Kalimantan Selatan, Kepulauan Talaud Sulawesi Utara, Kabupaten Bantul DIY, dll.

Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa masifnya gerakan tersebut telah mendorong pemerintah menjadikan Tagana Masuk Sekolah sebagai gerakan nasional sehingga betul-betul dapat menciptakan masyarakat tanggap bencana, sesuai arahan presiden.

"Kami siapkan pedoman operasional, jaringan kerja sama dengan Kemendikbud dan BNPB, serta melibatkan organisasi kemanusian peduli bencana," ujarnya dalam rilis yang diterima Bisnis, Senin (4/3/2019).

Presiden, lanjut Mensos, tegas menyampaikan bahwa masyarakat harus siap dalam menghadapi bencana. Pasalnya Indonesia dilewati oleh jalur cincin api sehingga ada daerah-daerah yang rawan terhadap gempa, rawan banjir, rawan longsor, ada daerah juga yang rawan terhadap tsunami, dan bencana-bencana yang lainnya.

"Tidak ada yang tahu kapan bencana datang, namun dengan pengetahuan mitigasi bencana diharapkan dapat membangun masyarakat tanggap bencana. Salah satu edukasinya melalui Tagana Masuk Sekolah ini," tuturnya.

TMS berlangsung di sekolah-sekolah di berbagai wilayah di Indonesia. Pesertanya bervariasi di setiap sekolah antara 100 hingga 400 orang per titik.

Materi yang diberikan beragam dengan materi dasar upaya Pengurangan Risiko Bencana (PRB) . Di Kabupaten Sleman, Tagana melakukan sosialisasi PRB, logistik dan shelter. Acara yang berlangsung di Bumi Perkemahan Agro Merapi Kabupaten Sleman ini disambut antusiasi peserta.

Di Sumedang, TMS diikuti pelajar SMP dengan materi Pengenalan Bencana dan potensinya di Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Peserta juga diajarkan tentang evakuasi sederhana dan mandiri yang bisa dilakukan peserta bila terjadi bencana, baik perorangan maupun kelompok.

"Targetnya adalah peserta mempunyai pengetahuan tentang bencana, potensi dan upaya pengurangan risiko bencana pada tingkatan yang paling sederhana sehingga mereka mampu menyelamatkan diri sendiri dan evakuasi sederhana bila terjadi bencana," kata Menteri.

 

Tagana Masuk Sekolah Siap Jadi Gerakan Nasional

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dewi Andriani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper