Efek Ekor Jas
Kegundahan Partai Demokrat soal efek ekor jas ini sudah diungkapkan sejak lama. Apalagi setelah Demokrat tak menempatkan kadernya sebagai calon presiden atau wakil presiden.
Partai Demokrat diketahui sebagai salah satu partai pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo - Sandiaga Uno. Namun mereka membebaskan kader di bawahnya untuk memilih calon presidennya. Walhasil, beberapa kader Partai Demokrat memilih berbeda dari keputusan partai yaitu memilih Jokowi - Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.
Para elite partai berlambang bintang mercy ini memang beberapa kali menyampaikan, Demokrat akan mengedepankan kepentingan pemilihan legislatif ketimbang pemilihan presiden 2019.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono setidaknya dua kali mengungkapkan hal ini. Pertama saat pidato di acara pembekalan para calon legislator Demokrat 10 November lalu, berikutnya melalui akun Twitter pribadinya.
"Saya pikir tak ada satu pun partai politik (yang tak punya capres dalam pemilu serentak ini) yang tak utamakan partainya," tulis SBY di akun @SBYudhoyono, Kamis, 15 November lalu.
Partai Demokrat sebelumnya menargetkan 15 persen suara di pemilihan legislatif 2019. Tapi, hasil sigi Charta Politika 22 Desember 2018-2 Januari 2019 menunjukkan Demokrat hanya meraih 4,5 persen suara.