Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perusahaan Resah, Indeks Bisnis Jerman Sentuh Level Terendah

Semangat berbisnis di Jerman turun untuk keenam kalinya berturut-turut pada Februari. Hal ini mencerminkan kekhawatiran di kalangan eksekutif perusahaan tentang perlambatan berkelanjutan pada negara berkekuatan ekonomi terbesar di Eropa tersebut.
Manufaktur Jerman./.Reuters
Manufaktur Jerman./.Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Semangat berbisnis di Jerman turun untuk keenam kalinya berturut-turut pada Februari. Hal ini mencerminkan kekhawatiran di kalangan eksekutif perusahaan tentang perlambatan berkelanjutan pada negara berkekuatan ekonomi terbesar di Eropa tersebut.

Indeks iklim bisnis (business climate index) Ifo turun menjadi 98,5 pada Februari 2019, level terendah sejak Desember 2014. Angka ini juga lebih rendah dari perkiraan konsensus yakni 99,0.

“Ekonomi Jerman masih lemah,” terang Clemens Fuest, Presiden Ifo, lembaga ekonomi yang berbasis di Munich, Jerman, dalam sebuah pernyataan hari ini, Jumat (22/2/2019), seperti dikutip Reuters.

Di sisi lain, menurut lembaga tersebut, indeks iklim bisnis beserta indikator lainnya menunjukkan tingkat pertumbuhan 0,2% pada kuartal pertama.

Prospek ekonomi Jerman yang bergantung pada ekspor telah suram akibat friksi perdagangan global dan risiko Inggris hengkang dari Uni Eropa (Brexit) tanpa kesepakatan pada bulan depan.

Menurut para ekonom, penurunan terus menerus dalam indeks Ifo yang mengindikasikan bertahannya kekhawatiran yang dirasakan banyak perusahaan.

Ada kekhawatiran bahwa ekonomi Jerman akan mengalami lebih banyak kerugia jika Amerika Serikat (AS) gagal menyelesaikan konflik perdagangannya dengan China dan Uni Eropa (UE).

Selain itu, yang menjadi perhatian khusus bagi bisnis Jerman adalah ancaman Presiden AS Donald Trump untuk mengenakan tarif pada mobil dan suku cadang mobil yang diimpor dari UE. Ini khususnya akan merugikan sektor otomotif Jerman.

“Semakin dekat kita dengan Brexit dan keputusan tentang tarif AS pada mobil, semakin banyak masalah yang akan membebani keyakinan perusahaan,” ujar Andreas Scheuerle dari DekaBank.

“Gelombang kecil semakin membesar. Dalam badai ini, perusahaan-perusahaan tengah mendorong layar mereka,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper