Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cegah Stunting dengan Perbaikan Gizi Ibu dan Anak

Perbaikan gizi untuk Ibu dan anak guna  sangat dibutuhkan untuk mencegah stunting atau anak bertubuh pendek yang angka penurunannya masih belum terlalu signifikan di Indonesia.
Ilustrasi gizi buruk/Reuters
Ilustrasi gizi buruk/Reuters
Bisnis.com, JAKARTA - Perbaikan gizi untuk Ibu dan anak guna  sangat dibutuhkan untuk mencegah stunting atau anak bertubuh pendek yang angka penurunannya masih belum terlalu signifikan di Indonesia.
 
Kepala Humas dan Promosi Kesehatan (Promkes) RS Muhammadiyah Taman Puring Jakarta Selatan, Anita Komariyah, mengungkapkan salah satu penyebab stunting disebabkan oleh kurangnya asupan gizi yang baik untuk anak pada 1.000 hari pertama kelahiran. Oleh karena itu, menurutnya, dalam Peringatan Hari Gizi Nasional yang jatuh setiap 25 Januari, RS Muhammadiyah Taman Puring menggelar seminar tentang Cegah Stunting dengan Pemberian Makanan yang Tepat.
 
Dia menjelaskan untuk mencegah stunting, seorang ibu harus mempersiapkan gizi yang terbaik untuk anak selama 1.000 hari pertama sejak kelahiran sang anak dan menghindari makanan cepat saji.
 
"Sebaiknya hanya bahan alami dan tidak ada bahan kimianya"tuturnya Sabtu (16/2/2019).
 
Dia menjelaskan RS Muhammadiyah Taman Puring Jakarta Selatan juga telah memiliki USG 4 Dimensi dan Dokter Sub Spesialis Fetomaternal agar dapat mendeteksi stunting sejak dalam kandungan. Dia juga menjelaskan bahwa ibu hamil minimal wajib memeriksakan 1 kali selama masa kehamilannya ke bagian Kebidanan dan kandungan sub spesialis fetomaternal.
 
Senada juga disampaikan Pakar Gizi Fitri Wardah Mardiah yang menilai bahwa stunting tidak hanya akan berdampak kepada bentuk tubuh anak saja, tetapi juga ke perkembangan otak anak. Menurut Fitri, jika anak yang mengalami pertumbuhan otak lambat akibat stunting, maka di usia 30 tahun ke atas akan mudah menderita penyakit degeneratif seperti sakit diabetes dan obesitas.
 
"Jadi suatu saat pas anak sekolah nanti dia tidak bisa fokus atau susah konsentrasi dalam belajar. Ujungnya kan tidak bisa bertarung menjadi SDM terbaik di dunia kerja nanti," ujarnya.
 
Dia berpandangan untuk mencegah stunting kepada anak, seorang ibu harus menyusui anak itu setelah 1 jam setelah lahir. Kemudian menurutnya, selama 6 bulan kemudian anak tersebut hanya diperbolehkan mengkonsumsi ASI, eksklusif setelah 6 bulan baru bisa diberi makanan pendamping.
 
"Jadi makanan pendamping ASI (MPASI) itu tidak boleh terlalu cepat atau ditunda ke anak," katanya.
 
Dia menilai bahwa angka stunting di Indonesia masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan negara seperti Malaysia, Singapura. Saat  ini pemerintah tidak berhenti untuk menggenjot program perbaikan gizi bagi ibu dan anak untuk mengurangi angka stunting di Indonesia.
 
"Sudah 3 tahun ke belakang ini, Pemerintah selalu memperhatikan isu stunting setiap Peringatan Hari Gizi Nasional. Semoga ini bisa berdampak positif," ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper