Bisnis.com, JAKARTA - Polisi Turki menangkap lebih 1.000 orang di 76 kota karena terkait dengan ulama yang mengasingkan diri di Amerika Serikat, Fethullah Gulen.
Gulen dituduh pemerintah Turki mengorganisir usaha kudeta yang gagal pada tahun 2016.
Surat penangkapan terhadap mereka mengacu pada ujian rekrutmen polisi sembilan tahun lalu. Jaksa menyebut telah terjadi rekayasa agar para pendukung Gulen itu dapat memberikan jawaban dalam tes tersebut.
Menteri Dalam Negeri, Suleyman Soylu mengatakan bahwa "operasi besar" memang dilakukan terhadap para pendukung Gulen.
"Para setan tidak bisa mengulangi kebohongan seperti yang mereka lakukan sebelumnya. Kami akan menghabiskan mereka," kata Soylu seperti dikutip kantor berita Reuters, Rabu (13/2/2019).
Sampai sejauh ini sudah 124 terduga pelaku ditahan dalam operasi yang diluncurkan kantor jaksa agung Ankara.
Baca Juga
Ini adalah operasi terbesar terhadap pendukung Gulen sejak usaha kudeta yang menyebabkan pemerintah memenjarakan lebih 77.000 orang.
Aksi ini menunjukkan pemerintah tidak berhenti menindak dua setengah tahun setelah para tentara yang membelot, menggunakan pesawat tempur, helikopter dan tank untuk merebut kekuasaan.
Lebih dari 250 orang tewas dalam kudeta gagal tersebut dan ulama Fethullah Gulen, yang sebelumnya adalah sekutu Presiden Tayyip Erdogan menyangkal dirinya terlibat.
Menteri Pertahanan Hulusi Akar, yang adalah mantan kepala staf militer, mengatakan lebih 15.000 anggota militer diberhentikan sejak kudeta, termasuk 150 jenderal dan laksamana.