Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tawarkan Dialog, Rusia Minta AS Tak Intervensi Venezuela

Rusia menawarkan diri untuk memfasilitasi dialog antara pemerintah Venezuela dan oposisi untuk mengatasi krisis politik dan ekonomi di negara Amerika Selatan itu.
Garda Nasional Venezuela berjaga di pintu masuk Jembatan Tienditas yang menjadi perbatasan antara Kolombia dan Venezuela di Tienditas, Venezuela, Jumat (8/2/2019)./Reuters-Carlos Eduardo Ramirez
Garda Nasional Venezuela berjaga di pintu masuk Jembatan Tienditas yang menjadi perbatasan antara Kolombia dan Venezuela di Tienditas, Venezuela, Jumat (8/2/2019)./Reuters-Carlos Eduardo Ramirez

Bisnis.com, JAKARTA - Rusia menawarkan diri untuk memfasilitasi dialog antara pemerintah Venezuela dan oposisi untuk mengatasi krisis politik dan ekonomi di negara Amerika Selatan itu.

"Kami sudah menjalin kontak sangat penting dengan pemerintah Venezuela dan siap memberikan layanan fasilitasi proses menemukan jalan keluar situasi negara tersebut," ujar Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov sebagimana dikutip Reuters, Rabu (13/2/2019).

Ryabkov kemudian mengatakan bahwa Rusia sudah membuat sejumlah proposal penyelesaian krisis di Venezuela. Namun dia tidak menjabarkan lebih lanjut.

Sementara itu, Menlu Rusia, Sergei Lavrov menelepon Menlu Amerika Serikat, Mike Pompeo untuk memperingatkan Washington agar tidak melakukan intervensi di Venezuela, termasuk dengan menggunakan militer.

Krisis politik di Venezuela memanas setelah pemimpin oposisi, Juan Guaido, mendeklarasikan diri sebagai presiden interim di tengah unjuk rasa anti-Maduro besar-besaran pada 21 Januari lalu.

AS dan 50 negara lain mendukung Guaido, yang juga memegang jabatan Presiden Majelis Nasional Venezuela, badan parlemen negara tersebut. Menurut AS, Majelis Nasional adalah satu-satunya lembaga negara Venezuela yang dipilih langsung oleh rakyat.

Gelombang penolakan Maduro kian deras setelah ia menang dalam pemilu yang dianggap tidak sah karena sang presiden menghalalkan segala cara agar mencapai puncak kekuasaan.

Menurut oposisi, salah satu kecurangan Maduro tersebut adalah dengan mendirikan lembaga Konstituen Nasional, badan negara yang mengambil alih kewenangan Majelis Nasional.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper