Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri mengklarifikasi beredarnya video dukungan kepada calon presiden Prabowo Subianto yang disampikan seorang pria di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat.
Juru bicara Kemlu, Arrmanatha Nasir mengungkapkan bahwa pria dalam video tersebut bukanlah diplomat maupun staf Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) New York. Arrmanatha memastikan pula bahwa pria tersebut bukan delegasi Indonesia untuk pertemuan resmi PBB.
Pria tersebut, ujar Arrmanatha, adalah seorang pendamping kelompok pemuda dari Indonesia yang tengah mengikuti kompetisi debat di New York.
"Yang bersangkutan adalah pendamping kelompok pemuda dari Indonesia yang sedang di New York melakukan kegiatan kompetisi debat yang diselenggarakan oleh LSM WFUNA dan bukan merupakan kegiatan yang dilakukan PBB," kata Arrmanatha saat dikonfirmasi Bisnis, Selasa (12/2/2019).
Senada dengan pernyataan tersebut, PTRI New York melalui pernyataan yang diunggah di akun Twitter @indonesiaunny menegaskan bahwa pria dalam video tersebut bukanlah diplomat atau perwakilan pemerintah Indonesia di New York. Pada kesempatan yang sama, PTRI New York juga mengingatkan akan aturan dan etika yang harus dipatuhi ketika menggunakan ruang Majelis Umum PBB.
"PTRI New York ingin mengingatkan adanya turan dan etika yang harus dipatuhi terkait penggunaan ruang Majelis Umum PBB sesuai dengan aturan Administratif Sekretariat PBB ST/AI/416," tulis mereka.
Klarifikasi ini muncul setelah beredarnya video dukungan seorang pria yang berada di markas PBB New York terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Dari markas besar Persatuan Bangsa-Bangsa, United Nations headquarter, saya ingin menyampaikan dukungan saya kepada Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahudin Uno menjadi presiden dan wakil presiden Indonesia periode 2019-2014," kata pria tersebut dalam video yang diunggah oleh akun Twitter @putrabanten80.
Pria tersebut lalu melanjutkan, "Insyaallah kita punya kekuatan, kita punya power untuk mewujudkan Indonesia ganti presiden, Indonesia Prabowo presiden, Insyaallah."