Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bawaslu Cocokkan Informasi Jokowi Beli Sabun Rp2 Miliar

Badan Pengawas Pemilu sedang mencocokan informasi soal Presiden Joko Widodo yang membeli 100.000 botol sabun dengan total Rp2 miliar.
Presiden Joko Widodo (tengah) berswafoto dengan ibu-ibu penerima Bantuan Sosial Program Keluarga Harapan di Ciracas, Jakarta, Kamis (10/1/2019). Pemerintah meningkatkan jumlah uang dalam Program Keluarga Harapan (PKH) pada tahun 2019 hingga dua kali lipat guna meningkatkan kesejahteraan keluarga menengah kebawah di Indonesia./Antara-Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (tengah) berswafoto dengan ibu-ibu penerima Bantuan Sosial Program Keluarga Harapan di Ciracas, Jakarta, Kamis (10/1/2019). Pemerintah meningkatkan jumlah uang dalam Program Keluarga Harapan (PKH) pada tahun 2019 hingga dua kali lipat guna meningkatkan kesejahteraan keluarga menengah kebawah di Indonesia./Antara-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pengawas Pemilu sedang mencocokan informasi soal Presiden Joko Widodo yang membeli 100.000 botol sabun dengan total Rp2 miliar.

Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Mochammad Afifuddin mengatakan bahwa informasi yang beredar saat ini adalah apakah Jokowi benar-benar menggunakan uang dari negara atau tim kampanye.

“Ini yang menjadi investigasi kewenangan kita, sedang diminta melakukan investigasi atas informasi yang berseliweran,” katanya di Gedung Bawaslu, Jakarta, Rabu (23/1/2019).

Afif menjelaskan bahwa apabila pembelian itu merupakan aktivitas sebagai presiden maka bukan ranah Bawaslu. Akan tetapi sebelum menentukan itu, tentu bakal diklarifikasi semua pihak yang terkait dan terlibat.

“Misalnya ada [Jokowi] aktivitas di kampus, tapi yang izin itu tim kampanye. Nah, ini kita ingatkan jangan itu bagian dari kampanye. Acara boleh dilakukan tapi jangan di kampus karena di kampus langsung masuk area yang dilarang dalam area kampanye,” ucapnya.

Sementara itu untuk menyimpulkan semuanya, Bawaslu saat ini sedang memikirkan cara melakukan pencarian atau investigasi mengenai keterangan-keterangan yang kontradiktif atas pembelian sabun.

“Tapi intinya sedang kami dalami. Kalaupun tahapanya adalah penelusuran, nah penelusurannya itu yang akan dilakukan bareng oleh tim kita,” ungkapnya.

Sebelumnya Jokowi membeli sabun cuci sebanyak 100.000 botol dari salah satu kelompok usaha di Garut. Borongan ini lalu menjadi perhatian publik.

Dilaporkan Antara, Politisi PDI Perjuangan Pramono Anung mengatakan, Presiden Joko Widodo membeli sabun cuci buatan warga Garut, Jawa Barat bernama Eli Liawati untuk mendorong pengembangan UMKM.

"Kenapa Pak Jokowi sebagai Presiden kemudian membeli itu? Karena beliau memang berkeinginan mengangkat UMKM," kata Pramono ditemui di Bina Graha, Jakarta pada Selasa.

Menurut Pramono, dana yang digunakan untuk membeli sabun itu berasal dari Tim Kampanye Nasional (TKN).

Ia mengatakan, nantinya sabun cuci itu akan dikelola oleh TKN untuk dibagikan.

"Nanti akan dimasukkan dalam laporan secara terbuka oleh TKN," tambah Pramono.

Sementara itu, Tenaga Ahli Kedeputian IV KSP Ali Mochtar Ngabalin menegaskan, tujuan Presiden membeli sabun itu untuk memberi dorongan kepada sektor UMKM seperti yang dilakukan oleh Eli.

Ngabalin pun memuji usaha yang dilakukan Eli dalam memproduksi sabun yang ternyata belajar dari informasi di internet.

Sebelumnya, Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dalam acara penyerahan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) di Gedung Serbaguna Mandala, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (19/1) membeli sabun cuci produksi Eli Liawati, warga Desa Padahurip, Banjarwangi, Garut.

Jokowi memesan 100 ribu sabun cuci yang satu botolnya dihargai Rp20 ribu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper