Bisnis.com, JAKARTA — Calon Presiden petahana Joko Widodo menyebut tidak mengeluarkan dana sepeserpun saat menjadi Wali Kota Surakarta dan Gubernur DKI Jakarta. Perantara pertemuan antara Jokowi dengan Prabowo Subianto dan adiknya Hashim Djojohadikusumo turut bicara dan membeberkan kronologinya.
Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Nicholay Aprilindo mengakui bahwa Jokowi memang tidak keluar uang sepeserpun. Akan tetapi yang menjadi masalah baginya adalah capres nomor urut 01 ini datang berkali-kali menemui Hashim untuk meminta logistik selama kampanye.
“Saya adalah saksi hidup. Saya berani mempertanggungjawabkan karena pada 2008 sayalah yang pertama kali memperkenalkan Jokowi kepada Hashim November 2008, di Loji Gandrung, Solo,” katanya di Jakarta, Selasa (22/1/2019).
Nicholay menjelaskan bahwa saat itu Jokowi yang menjabat sebagai Walikota Surakarta meminta diperkenalkan diri kepada Prabowo dan Hashim. Baginya tentu bukan hal yang sulit. Meski begitu, Nicholay ingin tahu apa yang sudah dilakukan Jokowi di pemerintahan.
“Singkat cerita Pak Hashim saya bawa ke Loji Gandrung, Solo, berkenalan di situ. Di situ Jokowi menjual program-program kerakyatan yang dia buat di Solo,” ucapnya.
Mendengar penjelasan Jokowi, Hashim tertarik padanya dan siap mendukung menjadi Gubernur Jakarta periode 2012-2017 secara penuh termasuk dari segi dana.
Baca Juga
Pernyataan Jokowi tidak mengeluarkan dana ini dilontarkannya saat debat pertama capres dan cawapres terkait prinsip rekrutmen harus berbasis kompotensi, bukan finansial dan nepotisme.