Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lolos Mosi Tidak Percaya, PM Inggris Ingin Akhiri Kebuntuan Brexit

Perdana Menteri Theresa May mengundang para anggota parlemen dari seluruh partai untuk mencari jalan keluar kebuntuan Brexit dan menyatakan setiap pihak harus mengesampingkan kepentingan masing-masing.
Perdana Menteri Inggris Theresa May/Reuters
Perdana Menteri Inggris Theresa May/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintahan Inggris pimpinan Perdana Menteri Theresa May memenangi pemungutan suara mosi tidak percaya yang dilaksanakan parlemen.

Mayoritas anggota anggota parlemen rendah Ingggris, House of Commons, memutuskan menolak mosi tidak percaya yang diajukan oleh pimpinan oposisi, Jeremy Corbyn dengan selisih suara tipis 325-306.

Dengan hasil tersebut, Theresa May berhak mempertahankan jabatannya sebagai pemimpin pemerintah meski proposal Brexit yang ia ajukan ditolak oleh parlemen 24 jam sebelumnya.

Dengan tenggat waktu menuju keluarnya Inggris pada 29 Maret mendatang, Negeri Ratu Elizabeth kini menghadapi krisis politik paling pelik di tengah pergulatan soal bagaimana, bahkan apakah, Inggris keluar dari Uni Eropa.

Segera setelah pengumuman pemungutan suara, May mengatakan ia yakin parlemen memiliki tugas untuk meneumkan solusi yang akan mewujudkan hasil referendum Brexit 2016.

"Para anggota parlemen telah memperjelas apa yang tak mereka inginkan, kita harus bekerja sama secara konstruktif untuk mencapai keinginan ideal itu," kata May di luar kantornya di Downing Street, dilansir Reuters, Kamis (17/1/2019).

May pun mengundang para anggota parlemen dari seluruh partai untuk mencari jalan keluar kebuntuan Brexit dan menyatakan setiap pihak harus mengesampingkan kepentingan masing-masing.

Setelah pemungutan suara tersebut, May bertemu dengan sejumlah pemimpin partai, namun pemimpin kubu oposisi utama dari Partai Buruh Jeremy Corbyn menolak untuk berdiskusi kecuali opsi Brexit tanpa kesepakatan (no-deal Brexit) dihilangkan. Partai Buruh memang sejak awal menempatkan diri sebagai pendukung keanggotaan di Uni Eropa. Mereka menginginkan Inggris tetap bergabung dalam persatuan pabean, hubungan yang dekat dengan pasar tunggalnya, dan perlindungan terhadap pekerja dan konsumen Inggris di daratan Eropa.

Pihak oposisi lainnya dikabarkan meminta Corbyn untuk mendukung pelaksanaan referendum kedua, yang dinilai sebagai opsi alternatif jika pemilihan umum tak bisa terlaksana.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper