Bisnis.com, JAKARTA – Nama maskapai penerbangan murah Lion Air dicatut dalam sebuah iklan lowongan kerja di Kolkata, India, yang dimuat di sebuah surat kabar. Para calon pelamar kerja dimintai uang jaminan 30.000 rupee hingga 50.000 rupee.
Menanggapi kasus lowongan kerja ‘fiktif’ yang dimuat di surat kabar terkemuka di India pada 6 Januari 2019, Lion Air Group pun mengirimkan penjelasan lewat rilis resmi, Senin (14/1/2019). Lion Air mengaku akan mengambil tindakan hukum.
“Lion Air Group menyampaikan secara resmi sehubungan dengan rekrutmen posisi staf maskapai penerbangan (airlines staff) di Kolkata, India yang menggunakan merek Lion Air untuk memikat masyarakat agar berpartisipasi adalah tidak benar dan tanpa izin,” ungkap Lion Air dalam rilisnya.
Pemberitahuan rekrutmen tersebut ditayangkan melalui sebuah surat kabar terkemuka di India pada 6 Januari 2019, berisi tentang walk-in interview antara pukul 12.00 - 17.00 waktu setempat dari 7 Januari 2019 dan seterusnya di Salt Lake City, Kolkata. Di dalamnya termasuk permintaan uang jaminan sebesar 30.000 rupee 50.000 rupee.
“Lion Air Group sangat menyarankan kepada publik untuk mengabaikan penipuan tersebut. Lion Air Group saat ini tidak memiliki brand Lion Air India,” tambahnya.
Lion Air Group menyatakan tidak melibatkan agen eksternal untuk perekrutan dengan meminta biaya wawancara kerja. Lion Air juga tidak bertanggung jawab atas klaim yang berkaitan rekrutmen tersebut.
Baca Juga
Semua pengumuman resmi Lion Air Group, lanjutnya, dibuat dan disampaikan melalui saluran resmi maskapai terkait dan media massa yang kredibel. “Lion Air Group akan mengambil tindakan hukum terhadap individu atau kelompok yang mengatur skema/ prosedur ilegal perekrutan menggunakan merek Lion Air.”
Oleh karena itu, Lion Air Group menghimbau kepada publik, jika ada keraguan atau untuk melaporkan penipuan yang dicurigai menggunakan merek Lion Air Group, terutama di India, dengan menghubungi anggota Lion Air Group, Somnath (Kolkata Station Manager) melalui e-mail [email protected] dan kontak +919717455339.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
