Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Angelina Jolie Buka Peluang Jadi Capres AS

Salah satu lawan politik Presiden Donald Trump nanti bisa jadi adalah aktris ternama Hollywood, Angelina Jolie.
Angelina Jolie/News.com.au
Angelina Jolie/News.com.au

Kabar24.com, JAKARTA – Rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk kembali maju mencalonkan diri sebagai presiden dalam pilpres AS 2020 sepertinya bakal terjal. Salah satu lawan politiknya nanti bisa jadi adalah aktris ternama Hollywood, Angelina Jolie.

Dalam suatu wawancara terkini dengan BBC, Jolie mengindikasikan kemungkinan baginya untuk terjun ke dalam politik AS di masa mendatang, termasuk kemungkinan mencalonkan diri sebagai Presiden AS.

Aktris peraih Oscar yang juga utusan khusus untuk Badan Pengungsi PBB ini blak-blakan memaparkan pandangan tentang masa depan politiknya, ketika membicarakan sejumlah isu yang menjadi perhatiannya seperti kekerasan seksual, media sosial, dan krisis pengungsi global.

Ia juga terdengar membuka potensi atas keterlibatannya dalam bidang politik dan baginya untuk mencalonkan diri sebagai kandidat presiden dalam kancah pilpres di masa depan.

“Jujur saya akan melakukan apa pun yang saya pikir benar-benar bisa membuat perubahan. Saya juga bisa bekerja sama dengan pemerintah dan dengan militer, jadi saya duduk di tempat yang sangat menarik untuk bisa menyelesaikan banyak hal,” jawab Jolie setelah dimintai tanggapan mengenai kemungkinan untuknya mencalonkan diri.

“Jika Anda menanyakan ini 20 tahun lalu, saya mungkin akan tertawa. Saya benar-benar tak tahu. [Namun] saya selalu katakan akan ke arah mana pun di mana saya dibutuhkan,” lanjut Jolie, seperti dilansir dari Telegraph.

Pada kesempatan yang sama, Jolie juga menjabarkan perbedaan antara patriotisme dan nasionalisme sempit terkait bangkitnya nasionalisme yang membuat Trump secara agresif mendorong kebijakan 'America First'.

“Saya seorang patriot tetapi saya juga seorang internasionalis. Saya mencintai dan menghargai orang-orang dan negara-negara lain,” jawab Jolie.

Menurutnya, meski seorang patriot memiliki kebanggaan yang sangat besar dan mendahului kepentingan negaranya, ia tidak berpikir bahwa negaranya lebih baik daripada negara-negara lain.

Pandangan ini kontras dengan nasionalisme sempit dimana individu didorong untuk percaya bahwa hanya masalah merekalah yang harus dikhawatirkan,  alih-alih masalah global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper