Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Salahkan Partai Demokrat atas Kematian Dua Bocah Imigran

Komentar Trump muncul di tengah perdebatan alot antara Pemerintah dengan Partai Demokrat mengenai anggaran senilai US$5 miliar untuk membangun tembok perbatasan
Anak-anak imigran, kebanyakan dipisahkan dari orang tuanya di perbatasan AS di bawah kebijakan tanpa toleransi yang diterapkan Pemerintah AS, ditampung di tenda-tenda dekat perbatasan dengan Meksiko di Tornillo, Texas, AS, Senin (18/6)./Reuters-Mike Blake
Anak-anak imigran, kebanyakan dipisahkan dari orang tuanya di perbatasan AS di bawah kebijakan tanpa toleransi yang diterapkan Pemerintah AS, ditampung di tenda-tenda dekat perbatasan dengan Meksiko di Tornillo, Texas, AS, Senin (18/6)./Reuters-Mike Blake

Bisnis.com, JAKARTA - Perdebatan antara pemerintahan Presiden Amerika Seikat Donald Trump dan Partai Demokrat soal tembok perbatasan tak kunjung memperlihatkan sinyal akan mereda. Trump justru menambah ketegangan dengan menyalahkan Demokrat atas kematian dua anak imigran dalam penahanan AS di perbatasan.

"Kematian anak-anak atau orang lain di perbatasan adalah kesalahan Demokrat dan kebijakan imigrasi mereka yang menyedihkan," kata Trump pada Sabtu malam (29/12/2018) melalui akun Twitter-nya.

Trump menambahkan kebijakan tersebut membuat para migran berpikir mereka bisa memasuki Amerika Serikat secara ilegal. Jika AS memiliki tembok, kata Trump, mereka mereka bahkan tidak akan mencoba melintasi perbatasan.

"Mereka berpikir bahwa mereka dapat memasuki negara kita secara ilegal. Mereka tidak bisa. Jika kita memiliki Tembok, mereka bahkan tidak akan mencobanya," sambung Trump.

Komentar Trump muncul setelah kematian terpisah dua anak imigran asal Guatemala selama Desember ini. Kedua anak tersebut ditahan oleh Patroli Perbatasan AS setelah melewati perbatasan secara ilegal bersama keluarga mereka.

Felipe Gomez (8), meninggal di tahanan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (CBP) pada hari Natal (25/12/2018). Ia meninggal setelah jatuh pingsan. Sebelumnya, ia sempat dilarikan ke rumah sakit dan didiagnosis menderita pilek dan demam lalu diizinkan keluar.

Gomez meninggal pada hari yang sama ketika Jakelin Caal (7), anak imigran lain asal Guatemala, dimakamkan di desa asalnya, Ia meninggal ketika ditahan CBP awal bulan ini.

Dilansir dari Channel News Asia, Nielsen mencatat terdapat 139.817 orang yang ditahan Patroli Perbatasan AS di perbatasan barat daya dengan Meksiko. Jumlah terbut meningkat dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya sebanyak 74.946 orang.

Di antara jumlah tersebut, 68.500 adalah rombongan keluarga dan hampir 14.000 lainnya adalah anak-anak tanpa pendamping.

Salah satu anggota Partai Demokrat dari Pennsylvania Dwight Evans membalas komentar Trump tersebut dengan menuding bahwa pemerintahan Trump-lah penyebab penderitaan yang terjadi di perbatasan. Kritikan tersebut dibarengi nada sepakat dari berbagai pihak yang beragumen bahwa kebijakan imigrasi AS telah berlaku bertahun-tahun tanpa menimbulkan kematian anak-anak dalam tahanan, kecuali sejak Trump mulai memberlakukan pengetatan di perbatasan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Sumber : Channel News Asia
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper