Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR GLOBAL: Kala Drama Politik AS Makin Menekan Pasar, China Terbitkan DNI Terbaru

Berita terkait gejolak politik di Amerika Serikat (AS) serta penerbitan daftar negatif investasi oleh China menjadi sorotan media nasional pada hari ini, Rabu (26/12/2018).
Siswa Sekolah Menengah Atas Santa Ursula Bumi Serpong Damai membaca koran Bisnis Indonesia saat berkunjung ke kantor redaksi Bisnis Indonesia, di Jakarta, Selasa (16/5)./JIBI-Dedi Gunawan
Siswa Sekolah Menengah Atas Santa Ursula Bumi Serpong Damai membaca koran Bisnis Indonesia saat berkunjung ke kantor redaksi Bisnis Indonesia, di Jakarta, Selasa (16/5)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Berita terkait gejolak politik di Amerika Serikat (AS) serta penerbitan daftar negatif investasi oleh China menjadi sorotan media nasional pada hari ini, Rabu (26/12/2018).

Berikut rangkuman berita utama di sejumlah media nasional:        

Kala Drama Politik AS Makin Menekan Pasar. Sejumlah analis dan investor yang disurvei Bloomberg menyampaikan, gejolak politik baru-baru ini di Washington berisiko semakin menekan perekonomian AS. Beberapa langkah Gedung Putih pun dianggap ceroboh karena justru menambah kegugupan pasar pada awal pekan ini. (Bisnis Indonesia)

Jepang Buka Akses bagi Pekerja Asing. Kabinet PM Jepang Shinzo Abe menyetujui dokumen kebijakan yang akan membuka pintu bagi pekerja asing memasuki pasar pekerja Negeri Sakura per April 2019 pada Selasa (25/12). (Bisnis Indonesia)

China Terbitkan DNI Nasional Terbaru. China menerbitkan daftar negatif investasi (DNI) nasional sebagai upaya pemerintah membentuk standardisasi aturan masuk pasar bagi semua pelaku usaha. (Bisnis Indonesia)

Erdogan Undang Presiden AS ke Turki. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengirimkan lebih banyak pasukan ke perbatasan Suriah pada Senin (24/12), menjelang penarikan militer Amerika Serikat (AS). Pemerintah juga mengumumkan telah mengundang Presiden AS Donald Trump untuk datang ke Turki. (Investor Daily)

China Pangkas Tarif Produk Pangan. China berencana menghapus tarif impor dan ekspor berbagai barang pada 2019. Penghapusan termasuk pajak impor untuk makanan alternatif pakan ternak. Hal ini bertujuan untuk mengamankan pasokan bahan baku di tengah ketegangan dengan Amerika Serikat (AS) dan meningkatkan nilai ekspor. (Kontan)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper