Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peluang Bank Sentral Eropa Kerek Suku Bunga Minim

Bank Sentral Eropa (ECB) diperkirakan tidak dapat menaikkan suku bunga pertamanya, sejak menjalankan program pelonggaran kuantitatif (QE), pada tahun depan.
Kanptr pusat Bank Sentral Eropa (ECB) di Frankfurt, Jerman/Reuters-Alex Domanski
Kanptr pusat Bank Sentral Eropa (ECB) di Frankfurt, Jerman/Reuters-Alex Domanski

Bisnis.com, JAKARTA—Bank Sentral Eropa (ECB) diperkirakan tidak dapat menaikkan suku bunga pertamanya, sejak menjalankan program pelonggaran kuantitatif (QE), pada tahun depan.

Pasalnya, ekonomi Zona Euro diperkirakan berekspansi dalam laju lambat pada 2019, terbebani oleh sentimen tensi dagang dan tensi geopolitik.

“[Peluang tekanan ekonomi dari luar semakin besar], tapi pertumbuhan tampaknya akan tetap dalam laju sedang. Apakah kita tengah menuju akhir dari siklus (end of cycle)? Tidak, ini adalah siklus yang melambat (late-cycle),” kata Bert Colijn, Ekonom di ING, seperti dikutip Bloomberg, Minggu (9/12/2018).

Adapun, sepanjang tahun ini perekonomian Zona Euro telah melemah akibat kondisi cuaca buruk, perang dagang, dan masalah otomotif.

Penguatan ekonomi pada tahun lalu, yang disebut “euroboom”, pun turut menjadi alasan terjadinya pelemahan momentum pada tahun ini.

Jerman yang diharapkan menjadi mesin pertumbuhan ekonomi justru terkontraksi pada musim panas. Belum lagi, sentimen negatif dari perekonomian Italia yang tidak hanya tertekan melainkan juga membawa ancaman krisis terhadap kawasan mata uang tunggal tersebut.

Sementara dari sisi eksternal, produsen otomotif di Benua Biru pun masih harap-harap cemas terkait pertimbangan Pemerintah AS untuk melemparkan tarif impor terhadap negara mitranya, termasuk UE.

Survei pembelian manajer pun memperkirakan pelemahan ekonomi Zona Euro akan terus berlanjut, dengan ekonomi Italia yang tampak semakin dekat dengan resesi. 

Adapun indeks acuan saham Italia telah anjlok sebesar 12% selama enam bulan terakhir dan indeks Stoxx Europe 600 juga turun 10%. 

Sebagai perbandingan, Indeks acuan saham di AS S&P 500 hanya melemah setengah dari pelemahan indeks Stoxx tersebut.

Namun demikian, kondisi itu dinilai masih cukup aman bagi ECB untuk menghentikan program pembelian obligasinya pada akhir tahun ini, yaitu langkah yang memperlihatkan bahwa. bank sentral telah benar-benar siap keluar dari program pelonggaran kuantitatif.

Para pembuat kebijakan pun akan mengadakan rapat kebijakan pada Kamis (13/12/2018) untuk membahas pembaruan perkiraan ekonomi.

Di dalam proyeksi tersebut, para pembuat kebijakan bakal menunjukkan sejauh mana bank sentral melihat sentimen negatif sekarang ini dapat berlangsung.

Di sisi lain, menjelang rapat kebijakan tersebut, trader telah memasang harga bahwa tidak akan ada kenaikan suku bunga dari ECB pada tahun depan.

Selain ECB, bank sentral lain di negara lain juga telah mulai mengubah haluan. Gubernur Bank Sentral AS (Federal Reserve) Jerome Powell sebelumnya mengeluarkan nada yang lebih dovish mengenai laju kenaikan suku bunga acuan AS untuk tahun depan.

Begitu pula pengetatan dari Bank Sentral Inggris (BoE) telah ditahan menjelang keputusan final terkait Brexit.

Sejauh ini, para pembuat kebijakan di ECB masih mengeluarkan pandangan optimistis terkait performa ekonomi Zona Euro, dengan menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi telah bergerak dalam laju yang berkelanjutan. 

Selain itu, ekonomi Zona Euro dinilai masih diuntungkan dari rendahnya tingkat pengangguran, naiknya nilai upah, dan solidnya permintaan domestik.

Secara keseluruha, ECB menilai, indikator sentimen untuk ekonomi Zona Euro masih berada di atas rata-rata jangka panjangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper