Bisnis.com, BUENOS AIRES - Wakil Presiden RI Muhammad Jusuf Kalla tiba di Buenos Aires, Argentina untuk menghadiri pertemuan G20.
Didampingi istrinya Mufidah Jusuf Kalla, JK mendarat di Bandara Militer Cuesta Salguero, Buenos Aires, Argentina, Kamis tengah malam (29/11/2018) waktu setempat. Dalam rombongan, nampak Menpan RB Syafruddin dan Menkominfo Rudiantara.
Kedatangan JK dan delegasi Indonesia di Argentina disambut oleh Duta Besar indonesia untuk Argentina Niniek Kun Naryatie, Atase Pertahanan RI untuk Amerika Selatan Kol. Arif Adi Nugroho, dan Kepala Protokol Negara Argentina Marcelo Suarez Salvia. Sesuai rencana, JK akan memimpin delegasi Indonesia di pertemuan tahunan G20 yang akan berlangsung selama 2 hari mulai 30 November hingga 1 Desember.
Agenda penting yang akan disuarakan Indonesia pada pertemuan G20 tahun ini tak lain soal perang dagang yang melibatkan Amerika Serikat dan China.
Juru Bicara Wapres RI Husain Abdullah mengatakan pertemuan G20 membahas berbagai isu global, di antaranya ekonomi dan keuangan global, infrastruktur, investasi, energi, pembangunan, perdagangan, ketenagakerjaan, perubahan iklim, digitalisasi dan antikorupsi, kesehatan, kemitraan dengan Afrika, kesetaraan gender, pengungsi, dan terorisme.
Aktivitas Wapres akan dimulai pada Jumat (30/11) pagi dengan mengadiri Leaders’s Retreat di Costa Salguero Centre.
"Tema pertemuan G20 kali ini Building Consensus for Fair and Sustainable Development. Ada 3 prioritas, antara lain meningkatkan inklusivitas, mobilisasi investasi swasta, dan pengembangan pangan untuk masa depan," katanya, Rabu (28/11/2018).
KTT ini rencananya dihadiri 19 negara G20 dan Uni Eropa, 7 negara undangan serta 10 wakil organisasi internasional. G 20 kali ini diharapkan menghasilkan 2 dokumen utama yaitu Leaders Communique dan Buenos Aires Action Plan. Di sela-sela KTT tersebut Wapres diagendakan bertemu dengan Pemerintah Argentina, Arab Saudi, Turki, Brazil dan Australia. Agenda lainnya adalah pertemuan dengan warga Indonesia di Buenos Aires.
"Ya, beberapa negara sudah ada yang minta kepada saya, ada tiga negara kepada Indonesia. Kita juga minta beberapa kepala negara untuk bertemu," ucapnya.