Bisnis.com, SURABAYA - Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berupaya mengubah limbah sebagai pengganti semen untuk membuat beton.
Cita Nanda Kusuma Negari, salah seorang anggota tim dari ITS menjelaskan dalam uji coba pembuatan beton ini, timnya menggunakan abu terbang (fly ash) atau yang dikenal dengan pulverised fuel ash (PFA) dipilih sebagai alternatif pengganti semen.
"Fly ash merupakan sisa dari hasil pembakaran batu bara yang mengandung beberapa jenis logam berat yang jika tidak diolah dengan benar dapat menyebabkan kerusakan lingkungan," jelasnya dalam rilis, Senin (26/11/2018).
Dia melanjutkan, penggunaan fly ash juga mampu mengurangi biaya pembuatan beton, sekaligus menekan pemanasan global. Hal ini dikarenakan jika menggunakan semen portland biasa, proses produksinya akan banyak melepaskan gas karbondioksida yang berdampak pada pemanasan global.
"Tingginya permintaan beton untuk konstruksi bangunan saat ini kurang diimbangi dengan ketersediaan semen. Melihat fenomena ini, kami berinisiatif merancang beton yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan," ujarnya.
Cita menambahkan, substitusi semen dengan abu terbang ini juga melibatkan penggunaan limbah sekam padi dan limbah cangkang kerang. Kedua limbah tersebut digunakan sebagai campuran pembuatan beton karena mengandung senyawa kimia yang dapat meningkatkan kekuatan beton.
"Abu terbang, abu sekam, maupun cangkang kerang banyak mengandung bahan silika dan alumina. Kandungan silika yang tinggi berperan dalam reaksi hidrasi sekunder beton yang dapat meningkatkan kekuatan beton jangka panjang," imbuhnya.
Adapun inovasi mahasiswa ITS dari tim Abhinaya S60 ini telah memenangkan juara pertama dalam kompetisi nasional bertajuk Warmadewa High Strength Concrete Competition di Universitas Warmadewa Bali, akhir Oktober lalu.