Bisnis.com, BANDUNG - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara efektif menangguhkan pemberian suaka kepada migran yang menyeberangi perbatasan AS-Meksiko secara ilegal, mencari cara baru untuk memblokir ribuan warga Amerika Tengah yang bepergian dengan karavan memasuki Amerika Serikat, pada Jumat (9/10/2018).
Perintah yang berlaku pada Sabtu ini, berarti bahwa migran harus menampilkan diri di pelabuhan masuk AS untuk memenuhi syarat suaka. Para pendukung imigran AS bergegas ke pengadilan untuk mencoba memblokir kebijakan tersebut.
"Saya baru saja menandatangani proklamasi tentang suaka - sangat penting," kata Trump kepada wartawan pada hari Jumat sebelum berangkat ke Paris, seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (10/11/2018).
Perintah itu mengikuti aturan lain yang diumumkan pada Kamis yang berusaha membatasi permintaan suaka. "Orang-orang bisa masuk tetapi mereka harus masuk melalui titik masuk," tegasnya.
Trump membuat kebijakan garis kerasnya terhadap imigrasi menjadi isu utama menjelang pemilihan paruh waktu pada Selasa (6/11/2018) lalu. Dia telah berjanji untuk mengerahkan pasukan di perbatasan untuk menghentikan kafilah yang sebagian besar migran Honduras, yang saat ini merayap melewati Meksiko.
Beberapa ratus kafilah mulai berjalan ke Utara lagi pada Jumat setelah beristirahat di Mexico City. Banyak dari mereka mengatakan mereka ingin mencari suaka di Amerika Serikat, menghindari kekerasan di negara mereka sendiri.
Baca Juga
Deklarasi Trump yang tentang migrasi massal di perbatasan itu telah memicu krisis sementara dia bertindak untuk melindungi kepentingan nasional AS.
Perintah akan berlaku selama 90 hari atau sampai AA mencapai kesepakatan dengan Meksiko yang memungkinkannya untuk mengembalikan pencari suaka yang telah melakukan perjalanan melalui Meksiko.
Diplomat AS dan Meksiko telah mengadakan pembicaraan tentang masalah ini tahun ini, tetapi ada sedikit indikasi Meksiko akan menyetujui perjanjian seperti itu. Kementerian Dalam Negeri Meksiko tidak berkomentar mengenai perintah Trump.