Bisnis.com, BANDUNG - Sebelum Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping bertemu, para menteri kedua negara berkonsolidasi dan membahas mengenai perbedaan mendalam pada diplomasi dan keamanan pertemuan kedua Presiden negara ekonomi terbesar di dunia tersebut pada Jumat (10/11/2018).
Dilansir dari Bloomberg, Sekretaris negara dan Menteri Pertahanan AS bertemu dengan para Menteri China, mereka bertemu dalam sesi strategi tahunan di Washington pada hari Jumat. Kedua belah pihak menyoroti perbedaan yang mendalam pada diplomasi dan keamanan sebelum Presiden Donald Trump dan Xi Jinping berencana untuk bertemu pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Argentina.
Menteri Luar Negeri Michael Pompeo mengatakan pada konferensi pers bersama di Departemen Luar Negeri bahwa dia berterus terang dalam mengatasi perbedaan signifikan antara kedua negara, sementara juga menekankan bahwa kerjasama antara dua ekonomi terbesar dunia tetap penting.
Pompeo mengatakan pemerintahan Trump berharap untuk bekerja dengan China mengurangi impor minyak Iran mengingat AS memberlakukan kembali sanksi setelah penarikan Trump dari kesepakatan nuklir 2015.
Kepala Komite Urusan Luar Negeri Politburo Partai Komunis China, Yang Jiechi, mengulangi keyakinan Cina bahwa perjanjian asli antara Iran dan enam kekuatan dunia masih harus dipatuhi.
Sementara Pompeo menyebut pertemuan itu sebagai 'percakapan yang konstruktif luar biasa,' dia mengatakan bahwa dia menekankan China pada militerisasi Laut Cina Selatan dan membangkitkan kekhawatiran tentang perlakuan China terhadap minoritas Muslimnya.
Baca Juga
Sementara, Yang memperingatkan AS menentang campur tangan dalam urusan internal China dan mengatakan negaranya membutuhkan infrastruktur keamanan di Laut Cina Selatan untuk melindungi warga sipil dalam menanggapi ancaman dari luar.
Menteri Pertahanan AS, Jim Mattis mengatakan kedua belah pihak setuju untuk membentuk jaringan komunikasi dekritlik dan krisis militer-ke-militer, dan mitranya Wei Fenghe mengatakan negara-negara itu akan mengadakan latihan militer bersama mengenai pencarian dan penyelamatan maritim pada akhir tahun ini.
Sementara, Wei mengatakan hubungan militer bilateral bergerak maju meski ada beberapa masalah.Mattis mengatakan kedua pihak membahas pentingnya kapal militer dan sipil serta pesawat yang beroperasi dengan cara yang aman dan profesional, dan sesuai dengan hukum internasional.