Bisnis.com, JAKARTA - Pemilik pabrik nuklir Fukushima, Jepang, berencana melakukan tes untuk melihat berapa banyak bahan bakar uranium yang telah mendingin di sekitar pabrik tersebut. Tes direncanakan berlangsung pada awal tahun depan.
Pemilik Tokyo Electric Power Co., mengatakan tes yang direncanakan berlangsung pada Januari hingga Maret akan menghentikan pendinginan air di reaktor. Tes dilakukan untuk menganalisis bagaimana inti uranium yang meleleh bereaksi dan memanas setelah pendinginan berhenti.
Seperti dikutip Reuters, semua reaktor perlu didinginkan untuk membatasi reaksi radioaktif yang menghasilkan panas hingga melahirkan energi listrik. Di Fukushima, sistem pendingin tersebut hancur setelah gempa bumi dan tsunami menghancurkan pabrik itu pada Maret 2011.
Bencana alam ini memicu kehancuran di tiga dari enam reaktor pembangkit Fukushima Daiichi, memuntahkan radiasi ke udara, tanah dan lautan dan memaksa 160.000 penduduk mengungsi. Banyak di antaranya belum kembali.
“Mulai Januari, Tepco akan secara bertahap mengurangi jumlah air yang dipompa di atas bahan bakar yang meleleh di reaktor No. 2 di lokasi itu hingga setengahnya lebih dari seminggu,” kata juru bicara perusahaan seperti dilaporkan Reuters, Jumat (9/11/2018).
Kemudian Tepco akan melanjutkan memompa air secara penuh, namun pada bulan Maret perusahaan akan menghentikan semua pendinginan selama tujuh jam untuk menguji model analitik yang telah menunjukkan bahwa reaktor tidak akan terlalu panas.
Tepco mengatakan akan menggunakan hasil tes untuk lebih memahami reaksi radioaktif selama penghentian pendinginan darurat. Ini juga akan membantu mengelola masalah air lainnya di situs tersebut. Selama delapan tahun terakhir, perusahan telah berjuang mengendalikan jumlah air di ruang bawah tanah reaktor yang rusak.
Air tanah yang mengalir dari bukit di atas tanaman memasuki reaktor dan bercampur dengan puing-puing yang mengandung kadar radioaktif tinggi. Sementara itu, bahan yang terkontaminasi dipompa keluar.