Bisnis.com, JAKARTA -- Ketua DPP PKB Abdul Kadir Karding menilai pernyataan Presiden RI Joko Widodo soal politisi "sontoloyo" merujuk pada perilaku berpolitik yang cenderung mengalami dekadensi.
Menurut Karding, pilpres harus menjadi instrumen memperbaiki demokrasi, mendidik, dan memilih pemimpin yang baik.
Ia berpesan agar politisi mengakhiri politik kebohongan, jangan hanya turun ketika mau pemilu dan berpolitiklah yang mengedukaski serta akhiri politik SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan).
"Tentu yang disindir adalah siapa saja yang melakukan semua atau salah satu dari yang saya sebut," katanya di Jakarta, Kamis (25/10/2018). Dia juga menekankan pentingnya sikap politik yang santun.
"Selain itu kampanyekanlah hal-hal positif, juga hentikan politik asal berbicara yang berdampak negatif dan politik menghalalkan segala cara," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dan jangan mudah teperdaya dengan ucapan para politisi.
Dia menilai banyak politisi yang memang sengaja memperdaya masyarakat untuk kepentingan politik sesaat.
"Hati-hati, banyak politikus yang baik-baik, tapi juga banyak politikus yang sontoloyo," kata Jokowi, saat menghadiri pembagian 5.000 sertifikat tanah di Lapangan Sepak Bola Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (22/10).
Dia menyampaikan itu dalam konteks langkah pemerintah yang akan mengucurkan dana kelurahan pada tahun depan.
Jokowi mengaku heran, program baru pemerintah dengan anggaran Rp3 triliun itu justru dipermasalahkan sejumlah politisi, padahal dana kelurahan ini penting untuk membangun berbagai infrastruktur dan fasilitas di tiap kelurahan.