Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mahathir Ungkap Perselisihan dengan Najib Membuat Otaknya Tetap Aktif

Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad menyebut pergulatan dengan Najib Razak membantu membuat otaknya tetap aktif dan terus berpikir kreatif.
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Muhamad menyalami para pelajar, di sela-sela upacara penyambutannya di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/6/2018)./Reuters-Darren Whiteside
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Muhamad menyalami para pelajar, di sela-sela upacara penyambutannya di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/6/2018)./Reuters-Darren Whiteside

Bisnis.com, JAKARTA -- Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad menyebut pergulatan dengan Najib Razak membantu membuat otaknya tetap aktif dan terus berpikir kreatif.
 
Dilansir dari Channelnewsasia.com, Senin (8/10/2018), Mahathir menyebut dirinya pernah berselisih cukup besar dengan Najib. Kondisi ini membuat pikiran Mahathir selalu aktif mencari cara untuk mengubah pemerintahan di Malaysia.
 
"Jadi, ketika kamu terus berpikir menggunakan otakmu, itu artinya kamu tidak akan kehilangan memorimu. Seperti yang biasa kita lihat pada orang sudah tua," ujarnya.
 
Pernyataan itu disampaikan Mahathir dalam pembukaan konferensi "Ageing, Learning and Technology: Enriching Lives Connecting Communities" di Kuala Lumpur, Malaysia, akhir pekan lalu.

Mahathir, yang sekarang berusia 93 tahun, adalah PM tertua di dunia. Dia mengungkapkan keputusannya kembali ke dunia politik setelah pensiun dimotivasi oleh keinginan rakyat Malaysia untuk mengganti pemerintahan sebelumnya.
 
"Dua pekan setelah saya pensiun, orang-orang datang menjenguk saya. Mereka tidak bahagia dengan penerus saya. Mereka bertanya, bisakah saya melakukan sesuatu?" tutur Mahathir.
 
Sejak itu, dia mengaku mulai mengerjakan sesuatu dan menjadi lebih aktif.
 
"Tentunya ketika dia [penerus pertama] menyerah, kami masih punya orang kedua untuk sukses selain saya," terang Mahathir.
 
Sayangnya, orang-orang kembali datang kepadanya dan memintanya melakukan sesuatu.
 
"Pertama, saya coba memberikan masukan tetapi tidak berhasil. Lalu, saya memutuskan saya tidak mau memiliki orang ini sebagai pemimpin saya. Sehingga saya meninggalkan partai [UMNO]," ucapnya.

Setelah Mahathir pensiun pada 2003, posisi PM dipegang oleh Abdullah Ahmad Badawi. Badawi, yang mendapat kritikan terbuka dari Mahathir, mundur pada 2009 setelah gagal menunjukkan hasil yang baik pada Pemilu.

Adapun Najib, yang menjadi PM setelah Badawi, sekarang menghadapi lebih dari 30 dakwaan atas transfer uang mencurigakan dari perusahaan negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB) dan SRC International--anak usaha 1MDB--ke rekening pribadinya.

Dalam konferensi tersebut, Mahathir mendesak generasi yang lebih tua untuk tetap aktif setelah pensiun agar sehat.
 
"Ini bukan hanya untuk otot melainkan juga otak. Jika kamu tidak menggunakan otakmu maka itu akan menurun," tuturnya.
 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper