Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Demi Pilpres yang Sejuk, Tim Jokowi-Ma'ruf Ajak Tim Prabowo-Sandiaga Nonton Bareng Produk Hoaks

Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma’ruf Amin berharap bisa segera bertemu dengan tim kampanye Prabowo-Sandiaga Uno demi menciptakan suasana Pilpres 2019 yang sejuk dan damai.
Pasangan calon Presiden Joko Widodo-Maruf Amin (kanan) berbincang dengan pasangan capres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, di sela-sela pengambilan nomor urut untuk Pilpres 2019, di kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Jumat (21/9/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Pasangan calon Presiden Joko Widodo-Maruf Amin (kanan) berbincang dengan pasangan capres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, di sela-sela pengambilan nomor urut untuk Pilpres 2019, di kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Jumat (21/9/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma’ruf Amin berharap bisa segera bertemu dengan tim kampanye Prabowo-Sandiaga Uno demi menciptakan suasana Pilpres 2019 yang sejuk dan damai.

Direktur Program Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Aria Bima mengungkapkan pihaknya sedang mendekati tim Prabowo-Sandiaga. Dia menerangkan pihaknya ingin membicarakan pentingnya Pemilu yang sejuk dan damai. 

“Tidak bisa dipungkiri dampak pemilihan umum 2014 masih menyisakan luka yang dalam,” ujar Aria seperti dilansir Tempo, Minggu (7/10/2018).

Dalam Pilpres empat tahun lalu itu, banyak hoaks dan kampanye negatif di masyarakat. Kondisi tersebut dinilai sebagai sebuah masalah besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Oleh karena itu, dia mengusulkan agar tim kedua pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) untuk duduk dan menonton bersama produk-produk hoaks yang sudah beredar di kalangan pendukung masing-masing. Dengan begitu, dinilai akan muncul rasa malu dan keinginan untuk melangsungkan persaingan yang lebih cerdas.

"Sehingga, semua bisa menertawakan diri sendiri," tutur Aria.

Dia memandang Pemilu yang digelar empat tahun sekali merupakan instrumen untuk menciptakan kehidupan berdemokrasi. Nilainya dirasa terlalu mahal jika mesti mengorbankan persatuan bangsa. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : JIBI
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper