Bisnis.com, JAKARTA--- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyebut penyuluh agama sebagai orang pilihan Tuhan dan negara.
Karenanya Lukman mengajak segenap penyuluh agama untuk memaknai predikat yang diemban sebagai penyuluh dengan penuh makna dan amanah mulia.
Pernyataan itu disampaikan Menag di hadapan ribuan penyuluh agama dan Bintara Pembina Desa (Babinsa) se-Provinsi Banten dalam acara "Sapa Penyuluh" di Gedung Olah Raga Makorem 064 Maulana Yusuf, Serang, Banten, Kamis (20/9/2018).
Menurut Lukman, penyuluh agama memiliki makna luar biasa bagi bangsa. Penyuluh adalah mereka yang mengemban peran memberikan penerangan atau yang menerangi masyarakat terkait keagamaan.
"Negara mempercayakan kepada kita untuk menyandang predikat itu. Maknanya adalah negara mempercayakan fungsi yang terhormat dan mulia ini kepada para penyuluh. Ini tidak main-main dan tidak semata negara, namun juga kepercayaan dari Tuhan," kata Lukman seperti dikutip dari keterangan tertulis yang dirilis di laman Kementerian Agama.
Penyuluh, lanjut Lukman, adalah orang-orang pilihan dalam mengemban peran mulia dan sangat strategis. Oleh sebab itu, kehidupan masyarakat suatu bangsa tidak bisa dipisahkan dari ihwal keagamaan.
Baca Juga
Menurutnya, penyuluh agama mendapatkan kehormatan dan kemuliaan karena memberikan penerangan terkait hal ikhwal keagamaan yang begitu strategis.
"Saya sengaja menyampaikan ini agar lebih meneguhkan siapa kita, bahwa kita adalah orang pilihan Tuhan dan negara. Mari jaga kehormatan dan kemuliaan ini dengan menjalankan tugas dengan sebaiknya-baiknya," kata Lukman.
Acara "Sapa Penyuluh" itu juga diisi dengan pembacaan ikrar penyuluh dari perwakilan dari agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu.