Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kebijakan Dagang Memberatkan Tugas Pelobi AS

Sikap tegas Amerika Serikat terhadap perdagangan telah memicu banyaknya aktivitas lobi-lobi perdagangan di Washington.
Presiden AS Donald Trump./Reuters
Presiden AS Donald Trump./Reuters

Kabar24.com, JAKARTA — Sikap tegas Amerika Serikat terhadap perdagangan telah memicu banyaknya aktivitas lobi-lobi perdagangan di Washington.

Namun, para sejumlah pelobi berpengalaman mengungkapkan kebingungannya karena merasa cara lama mereka tidak banyak berguna di dalam pembicaraan dengan Pemerintahan Trump terkait pengenaan tarif yang meluas.

Pendaftaran untuk lobi terkait isu perdagangan telah melonjak sejak Presiden AS Donald Trump menjabat.

Namun menurut sejumlah pelobi kesulitan ‘berdiskusi’ disebabkan oleh sikap impulsif Trump, yaitu membiarkan semuanya berjalan dengan sendirinya, dan akhirnya membuat para pembuat kebijakan tidak mengerti jalan pikiran Sang Presiden. Para pelobi mengatakan, mereka frustasi dan mencari cara lain untuk mencari decider-in-chief.

“Jujur saja, tidak ada yang tahu jawabannya. Saya telah melakukan pertemuan yang mana ‘anda mengurus ketua itu dan itu, saya akan bekerja untuk anggota ini dan ini’, dan kini pertemuan lebih ke ‘menurut anda, apa yang mungkin dipikirkan Trump?’ atau lebih kepada ‘apa yang akan dilakukan Trump’,” ujar Gary Horlick, pengacara perdagangan di Washington, seperti dikutip Bloomberg, Senin (2/7).

Sejauh ini, Trump telah melemparkan tarif baja dan aluminium dengan alasan keamanan nasional terhadap mitra dagang terdekatnya.

Hal itu dilakukan kendati Kamar Dagang AS dan kelompok industri meminta Trump untuk tidak mengambil jalan yang mengarah kepada perang dagang.

Selain itu, hubungan dagang AS dengan negara tetangganya juga belum memperlihatkan hasil. Padahal, tidak lama setelah masuk Gedung Putih, Trump sempat berjanji untuk menegosiasikan ulang Pakta Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA).

Namun kini, nasib NAFTA dan kebijakan perdagangan yang telah diganti oleh Trump hanya memberikan pekerjaan lebih banyak bagi pelobi.

Pada kesempatan berbeda, pada akhir pekan lalu, Trump kembali berdiskusi dengan PM Kanada Justin Trudeau lewat telepon terkait hubungan dagang dan isu ekonomi antara kedua negara tetangga. Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Gedung Putih Sarah Sanders lewat pernyataan resmi.

“Dalam telepon itu, Trudeau mengatakan kepada Trump bahwa Kanada tidak memiliki pilihan selain untuk mengumumkan balasan resiprokal untuk tarif baja dan aluminium,” tulis pernyataan yang dikeluarkan Gedung Putih, seperti dikutip Reuters.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper