Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kondisi Kesehatan Terganggu, Kaisar Akihito Batalkan Tugas Kenegaraan

Kaisar Jepang Akihito telah membatalkan sejumlah tugas kenegaraannya setelah kondisi kesehatannya menurun.
Kaisar Akihito dari Jepang (kanan) dan istrinya, Permaisuri Michiko, tiba di Istana Kekaisaran setelah menerima Presiden Vietnam Tran Dai Quang di Tokyo, Jepang pada Rabu (30/5)./Reuters-Franck Robichon
Kaisar Akihito dari Jepang (kanan) dan istrinya, Permaisuri Michiko, tiba di Istana Kekaisaran setelah menerima Presiden Vietnam Tran Dai Quang di Tokyo, Jepang pada Rabu (30/5)./Reuters-Franck Robichon

Bisnis.com, JAKARTA -- Kaisar Jepang Akihito telah membatalkan sejumlah tugas kenegaraannya setelah kondisi kesehatannya menurun.

Seperti dilansir Reuters, Istana Kaisar Jepang menyampaikan pada Senin (2/7/2018) bahwa sang kaisar didiagnosis mengalami pusing yang parah dan cerebral anemia, yakni kondisi di mana aliran darah ke otak tidak mencukupi.

Akihito sekarang berusia 84 tahun. Dia sudah mengumumkan rencananya untuk turun tahta pada 2019 karena alasan kesehatan dan usia lanjut.

Rencana lengser telah disampaikan pada 2017 dan sudah disetujui oleh Pemerintah Jepang. Nantinya, Akihito bakal digantikan oleh putra tertuanya, Putra Mahkota Naruhito.

Rencana turun tahta ini turut menjadi perbincangan karena Kekaisaran Jepang sebelumnya tidak mengizinkan perempuan untuk naik menjadi kaisar. Tetapi, Naruhito tidak memiliki anak perempuan.

Adapun adik Naruhito, Pangeran Akishino, memiliki 2 anak perempuan dan 1 anak laki-laki.

Selain itu, masa depan keluarga Kaisar Jepang menjadi perhatian karena ada dua putri yang berencana menikah dengan warga biasa, yakni Putri Mako dan Putri Ayako.

Putri Mako adalah anak tertua Pangeran Akishino, sedangkan Putri Ayako adalah anak dari Pangeran Takamado--sepupu Kaisar Akihito.

Sesuai ketentuan Kekaisaran Jepang, mereka yang menikah dengan warga biasa harus menanggalkan gelar dan status keluarga kaisar.

Jika kedua putri ini menikah, maka keluarga Kekaisaran Jepang tinggal berjumlah 17 orang. Hal ini dikhawatirkan dapat membebani pembagian tugas kerajaan bagi keluarga tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper