Bisnis.com, JAKARTA – Presiden AS Donald Trump menyatakan tidak berencana untuk membawa Amerika Serikat keluar dari Organisasi Dagang Dunia (World Trade Organization/WTO). Akan tetapi, dia ingin AS diperlakukan lebih adil oleh badan perdagangan global tersebut.
Amerika Serikat tidak akan meninggalkan organisasi yang berbasis di Jenewa “untuk saat ini”, ujar Trump akhir pekan lalu, seperti dikutip Reuters, Minggu (1/7/2018).
Di tempat dan situasi yang berbeda, penasihat perdagangan Gedung Putih utama Trump juga menambahkan, segala keputusan tersebut ada di tangan presiden.
Agensi berita Axios melaporkan sebelumnya, menurut sumber yang mengerti jalan pikiran Trump, presiden terus-menerus mengatakan kepada pejabat Gedung Putih bahwa dia ingin keluar dari WTO.
Indeks Stoxx Europe 600 dan saham-saham AS pun bergejolak sebelum akhirnya pulih kembali. Pada Jumat (29/6/2018), pejabat Gedung Putih mencari cara untuk melonggarkan kekhawatiran pasar, dengan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin menyebut hal tersebut adalah “terlalu berlebihan”.
Adapun Trump menyinggung tentang WTO ketika mengudara dengan Air Force One menuju Bedminster, New Jersey. Pernyataan itu terucap sebulan setelah tensi perdagangan semakin meruncing karena mitra dagang utama AS memberikan retaliasi atas tarif AS.
Terbaru, Kanada pada Jumat (29/6/2018) mengumumkan tarif akan diberikan untuk produk impor asal AS yang senilai 16,6 miliar dolar Kanada (US$12,6 miliar) sebagai balasan tarif impor baja dan aluminium AS.
Adapun tarif AS untuk produk impor asal China yang senilai US$34 miliar akan mulai berlaku per 6 Juli 2018 dan tarif selanjutnya untuk produk yang senilai US$16 miliar akan mengikuti. China pun telah berjanji untuk terus membalas.
Trump menegaskan, tarif-tarifnya didesain untuk melindungi industri domestik AS yang merugi dari sistem perdagangan global yang tidak adil. Dia pun sudah lama mengkritisi WTO karena mengizinkan negara seperti China mengenakan tarif yang tinggi atas produk AS, seperti mobil, bahkan ketika perekonomian China telah membaik.
“Mereka [WTO] harus memperlakukan kami dengan adil,” kata Trump.
Penasihat perdagangan Gedung Putih Peter Navarro pun mengalihkan pembicaraan mengenai keinginan Pemerintahan AS untuk keluar dari WTO, dengan mengatakan bahwa hal itu merupakan keputusan presiden.
“Apa yang ingin kami lakukan adalah untuk membawa organisasi itu kepada perdagangan yang bebas, adil, dan resiprokal. WTO memiliki seperangkat aturan yang merugikan negara ini,” ungkapnya.
Selain itu, di dalam wawancaranya dengan CNN tersebut, Navarro juga menghindar dari kritik terhadap langkah kebijakan perdagangan AS, seperti tarif baja dan aluminium, dari General Motors Co. dan Harley Davidson.
GM pada Jumat (29/6/2018) menyatakan tarif yang dikenakan secara meluas untuk impor komponen sepeda motor dan otomotif dapat menyebabkan operasional perusahaan di AS terperosok.