Kabar24.com, JAKARTA- Pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan pimpinan Korea Utara sudah memasuki babak baru.
Pertemuan yang digelar keduanya di hotel Capella Sentosa Island Singapura itu, diyakini banyak pihak menjadi awal perdamaian kedua negara yang sempat memanas beberapa waktu lalu.
Dalam pertemuan bersejarah tersebut, keduanya mencari cara untuk mengakhiri kebuntuan nuklir di semenanjung Korea.
Jika mereka berhasil membuat terobosan diplomatik, itu bisa membawa perubahan yang langgeng ke lanskap keamanan Asia Timur Laut, seperti kunjungan mantan Presiden AS Richard Nixon ke China pada 1972 menyebabkan transformasi China.
"Akan ada tantangan di depan," kata Kim seperti dikutip Reuters.
Tetapi dia berjanji bekerjasama dengan Trump untuk mencapai perdamaian.
Kim juga terdengar positif tentang prospek hubungan kedua negara tersebut ke depannya.
"Kami mengatasi semua jenis skeptisisme dan spekulasi tentang KTT ini dan saya percaya bahwa ini baik untuk perdamaian," katanya. "Saya percaya ini adalah awal yang baik untuk perdamaian."
Kedua pria itu duduk bersama satu sama lain dengan latar belakang bendera Korea Utara dan AS, dengan Kim berseri-seri lebar saat presiden AS memberinya acungan jempol.
Setelah beberapa pertukaran awal berlangsung sekitar 40 menit, Trump dan Kim muncul, berjalan berdampingan melalui hotel sebelum masuk kembali ke ruang rapat, di mana mereka bergabung dengan pejabat senior.
Trump bergabung dengan Sekretaris Negara Mike Pompeo, Penasihat Keamanan Nasional John Bolton, dan John Kelly, Kepala Staf Gedung Putih, sementara tim Kim didampingi mantan kepala intelijen militer Kim Yong Chol, menteri luar negeri Ri Yong Ho dan Ri Su Yong, wakil ketua Partai Buruh yang berkuasa.