Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ancaman Serangan Rusia, Amerika Tekan Eropa Bentuk Lebih Banyak Batalyon NATO

Amerika Serikat (AS) menekan negara-negara sekutunya di Eropa untuk membentuk lebih banyak batalyon NATO yang diperkuat kapal dan pesawat tempur.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dan Menteri Pertahanan AS Jim Mattis menghadiri pertemuan para menteri pertahanan di markas NATO di Brussels, Belgia, 15 Februari 2018./Reuters
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dan Menteri Pertahanan AS Jim Mattis menghadiri pertemuan para menteri pertahanan di markas NATO di Brussels, Belgia, 15 Februari 2018./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) menekan negara-negara sekutunya di Eropa untuk membentuk lebih banyak batalyon NATO yang diperkuat kapal dan pesawat tempur.

Para pejabat AS menyatakan langkah itu bertujuan untuk memperkuat NATO dalam menghadapi kemungkinan serangan Rusia.

Menteri Pertahanan AS Jim Mattis mengatakan akan mengupayakan kesepakatan itu dengan para mitranya di Brussels pada Kamis (7/6/2018).

Pada hari itu para menteri pertahanan aliansi akan bertemu mempersiapkan pertemuan tingkat tinggi para pemimpin NATO pada Juli mendatang sebagaimana dikutip Reuters, Rabu (6/6/2018).

Dikenal dengan pola 30-30-30-30, rencana itu akan mengharuskan NATO untuk memiliki 30 batalion darat, 30 skuadron tempur udara, dan 30 kapal yang siap dikerahkan dalam 30 hari sejak disiagakan.

Namun, pertemuan itu tidak membahas jumlah pasukan khusus atau tenggat waktu untuk menyiapkan strategi yang akan digunakan. Sedangkan, ukuran batalyon bervariasi di NATO, mulai 600 hingga 1.000 tentara.

Pertemuan itu akan menjadi tantangan bagi negara-negara Eropa setelah Presiden Donald Trump memangkas pengeluaran militer setelah Perang Dingin. Akibat pemotongan anggaran itu, helikopter dan pesawat jet tidak bisa terbang karena kekurangan suku cadang.

"Kami memiliki musuh (Rusia) yang dapat bergerak cepat ke Baltik dan Polandia dalam serangan darat," kata seorang diplomat senior NATO yang diberi pengarahan tentang rencana AS.

Seorang pejabat AS mengatakan bahwa prakarsa itu terutama ditujukan untuk melawan Rusia. Langkah itu sesuai dengan Strategi Pertahanan Nasional Pentagon tahun 2018, yang menuduh Moskow berupaya "menghancurkan Organisasi Perjanjian Atlantik Utara."

Sementara itu, Kremlin dengan tegas mengatakan NATO adalah ancaman keamanan di Eropa timur sebagaimana disampaikan utusan Rusia untuk Uni Eropa, Vladimir Chizhov.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper