Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Qatar Larang Impor Barang dari Arab Saudi, UEA, Mesir dan Bahrain

Qatar memberlakukan larangan impor barang-barang yang berasal dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir, dan Bahrain, demikian keterangan pemerintah Doha pada Sabtu malam waktu setempat.
Presiden Joko Widodo (kiri) dan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani melakukan penanaman pohon, di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/10)./Reuters-Beawiharta
Presiden Joko Widodo (kiri) dan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani melakukan penanaman pohon, di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/10)./Reuters-Beawiharta

Bisnis.com, DUBAI -  Qatar memberlakukan larangan impor barang-barang yang berasal dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir, dan Bahrain, demikian keterangan pemerintah Doha pada Sabtu (26/5/2018) malam waktu setempat.

Kebijakan larangan impor diberlakukan menjelang peringatan satu tahun embargo yang dilakukan empat negara tersebut karena menuding Qatar telah mendanai terorisme.

"Produk-produk dari negara-negara yang memblokade kami, telah menjalani inspeksi impor dan prosedur bea cukai yang benar," kata pemerintah Qatar.

"Untuk melindungi keamanan konsumen di negara Qatar dan untuk memberantas perdagangan barang-barang yang tidak sesuai prosedur, pemerintah telah mengeluarkan aturan untuk mencari pemasok baru bagi barang-barang yang dilarang," kata mereka.

Surat kabar nasional Al Watan mengutip sebuah surat edaran dari Kementerian Ekonomi dan Perdagangan yang memberitahu para pengimpor dan toko-toko untuk berhenti berurusan dengan produk-produk dari keempat negara.

Surat edaran itu menyatakan bahwa para inspektur akan mengawasi kepatuhan para pedagang terhadap kebijakan ini.

Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir, dan Bahrain memutus hubungan diplomatik dan transportasi dengan Qatar pada Juni tahun lalu.

Qatar, yang banyak mengimpor barang-barang yang dikirim melalui Uni Emirat Arab dan menggantungkan pasokan makanan segar dari Arab Saudi, membantah tudingan telah mendanai terorisme.

Impor ke Qatar turun sekitar 40 persen dari tahun sebelumnya pada pekan-pekan pertama boikot, namun angkanya berangsur-angsur kembali normal setelah Doha berhasil menemukan produk-produk pengganti dari beberapa negara seperti Turki.

Qatar juga berhasil menemukan rute impor baru melalui beberapa negara seperti Oman.

Selain itu, pemerintah Qatar telah memulai program baru untuk memproduksi barang-barang di dalam negeri, termasuk untuk bahan pangan.

Sejak Juni tahun lalu, beberapa bahan pangan dan produk-produk lain dari negara-negara yang menerapkan embargo bisa terus memasuki Qatar melalui perantara negara ketiga.

Juru bicara pemerintah Qatar tidak menjawab saat diminta komentar terkait pertanyaan mengenai berapa volume barang-barang yang akan terdampak oleh kebijakan baru ini, dan apakah larangan impor ini memasukkan barang-barang yang transit di empat negara.

Menteri Luar Negeri Bahrain, Sheikh Khalid bin Ahmed al-Khalifa mengatakan kepada surat kabar Alsharq Alawsat pada Ahad bahwa dia tidak melihat adanya potensi penyelesaian perselisihan diplomatik antara negaranya dengan Qatar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA/REUTERS

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper