Kabar24.com, JAKARTA — Saat meresmikan kereta api ekspres di Bandara Minangkabau, Senin (21/5/2018), Presiden Joko Widodo kembali menjawab isu yang mengaitkan dirinya dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Sejak maju sebagai calon presiden pada 2014 hingga terpilih, Presiden Jokowi banyak disebut sebagai keturunan PKI oleh sejumlah lawan politiknya.
Bagaimana dengan persepsi publik, apakah mereka percaya bahwa Jokowi keturunan PKI?
Survei Charta Politika yang dirilis pada Senin (21/5/2018) memberikan gambaran mengenai pandangan masyarakat terhadap isu ini.
Ketika dilontarkan pertanyaan ‘Presiden Joko Widodo adalah orang Partai Komunis Indonesia (PKI) atau setidaknya terkait dengan PKI. Apakah Bapak/Ibu setuju atau tidak dengan pendapat tersebut?”
Dari profil 2.000 responden dengan tingkat margin of error 2,19% dan tingkat kepercayaan 95%, sebanyak 50,3% responden tidak setuju dengan pernyataan Jokowi adalah orang atau terkait dengan PKI.
Sebanyak 11,3% responden tidak setuju. Dan selbihnya, sebanyak 38,5% responden memilih tidak menjawab atau tidak tahu.
Demikian pula dengan isu bahwa pemerintahan yang dipimpin Jokowi-Jusuf Kalla tidak berpihak kepada umat Islam.
Jajak pendapat Charta Politika menyatakan bahwa 49,1% responden sepakat Jokowi-JK berpihak kepada umat Islam. Sementara itu, sebanyak 14,6% responden menyebut tidak berpihak kepada umat Islam. Sisanya sebanyak 36,4% tidak menjawab atau tidak tahu.
Dikutip dari Sekretariat Kabinet, di sela-sela sambutannya saat meresmikan beroperasinya Kereta Api (KA) Minangkabau Ekspres, di Bandara Interasional Minangkabau, Padang Pariaman, Sumatra Barat, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab isu-isu menyangkut dirinya, mulai dari isu soal PKI hingga anak orang Singapura.
“Saya lahir tahun 1961, PKI itu dibubarkan 1965. Artinya saya masih balita, masih umur 3,5 tahun. Kan enggak mungkin ada balita PKI. Logikanya enggak masuk,” ujar Presiden.
Orang tuanya, lanjut Presiden, sekarang gampang dicek, sangat mudah. Ia menyebut Muhammadiyah ada cabang di Solo, NU ada cabang di Solo, PERSIS ada cabang di Solo, Al Irsyad ada cabang di Solo, Parmusi ada cabang di Solo. Semua ormas ada cabang di Solo.
“Tanyakan saja di masjid di dekat rumah saya. Siapa orang tua saya, siapa kakek nenek saya, siapa saya gampang banget,” ujarnya Presiden.