Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jaring 200 Penceramah, Menag Ingin Rumah Ibadah Jauh Dari Radikalisme

Nama-nama penceramah di luar 200 tersebut bukan berarti yang tidak termasuk dalam penceramah yang moderat. Tapi, nama-nama yang masuk tersebut merupakan hasil dari rekomendasi sejumlah kalangan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) menyerahkan penganugerahan Santri Mengabdi Sepanjang Hayat kepada mantan Menteri Agama Saifuddin Zuhri yang diterima perwakilan dari keluarganya, Ahmad Baihaqi Saifuddin (kiri), di Jakarta, Minggu (22/10/2017)./Istimewa-Kemenag
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) menyerahkan penganugerahan Santri Mengabdi Sepanjang Hayat kepada mantan Menteri Agama Saifuddin Zuhri yang diterima perwakilan dari keluarganya, Ahmad Baihaqi Saifuddin (kiri), di Jakarta, Minggu (22/10/2017)./Istimewa-Kemenag

Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan keluarnya 200 nama penceramah tersebut masih tahap awal yang berarti masih ada kemungkinan keluarnya nama-nama lainnya pada masa mendatang.

"Dalam tahap yang pertama ini, baru 200 daftar itulah yang kami dapatkan dari sejumlah kalangan tadi. Dari tokoh-tokoh agama, ormas Islam dan sebagainya. Tentu ini nanti akan secara bertahap akan ada susulan," katanya di Istana Negara, Jumat (18/5).

Namun, dia menekankan nama-nama penceramah di luar 200 tersebut bukan berarti yang tidak termasuk dalam penceramah yang moderat. Tapi, nama-nama yang masuk tersebut merupakan hasil dari rekomendasi sejumlah kalangan.

Menurutnya, ada tiga parameter terpilihnya 200 penceramah tersebut, pertama adalah mereka yang punya kompetensi tinggi terhadap pemahaman ajaran agama Islam.

Kedua, para penceramah itu punya pengalaman yang cukup dalam berceramah karena menjadi mubaligh/ penceramah memerlukan tidak hanya penguasaan konten tapi juga keterampilan dalam menyampaikan isi pesan kepada masyarakat.

"Ketiga adalah terbukti bahwa yang bersangkutan memiliki komitmen kebangsaan yang tinggi. Jadi itulah yang menjadi kriteria," tambahnya.

Setelah Kementerian Agama mendapatkan rekomendasi dari sejumlah pihak, dia menambahkan pihaknya baru melakukan konfirmasi misalnya dengan melihat riwayat hidup yang bersangkutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper