Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemensos Beri Pendampingan Psikososial Korban Terorisme

Kementerian Sosial lakukan pendampingan dan advokasi sosial kepada keluarga korban meninggal dan korban luka pengeboman tiga gereja di Surabaya dan Rusunawa Wonocolo, Kabupaten Sidoarjo.
Menteri Sosial Idrus Marham mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/1)./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay
Menteri Sosial Idrus Marham mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/1)./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Sosial lakukan pendampingan dan advokasi sosial kepada keluarga korban meninggal dan korban luka pengeboman tiga gereja di Surabaya dan Rusunawa Wonocolo, Kabupaten Sidoarjo.

Dukungan tersebut dilakukan oleh Tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP) yang terdiri dari unsur Taruna Siaga Bencana (TAGANA), Tenaga Pelopor Perdamaian dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK)

Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat menjelaskan Tim LDP dibagi ke sejumlah titik. Pertama, pendampingan korban yang tersebar di delapan rumah sakit di Surabaya.

Kedua, pendampingan warga terdampak ledakan di Rusunawa Wonocolo, Kabupaten Sidoarjo. Ketiga, di Media Center Polda Jawa Timur untuk memantau perkembangan informasi terbaru dan selanjutnya akan di informasikan ke Pusdalops Tagana Jatim.

“Kami telah intruksikan seluruh anggota tim untuk all out membantu bersama unsur relawan lainnya. Yang paling mendesak adalah melaksanakan pendampingan psikososial, seperti trauma healing,” terangnya dalam rilis yang diterima Bisnis, Kamis (17/5/2018).

Dirjen menjelaskan pendampingan psikososial yang dilakukan di antaranya mengunjungi keluarga korban meninggal untuk bersilaturahmi dan menyampaikan duka cita. Selanjutnya menyampaikan persyaratan-persyaratan agar ahli waris mendapatkan santunan kematian dari Kemensos.

“Begitu juga dengan korban luka, pendampingan terus berjalan secara intensif dan melalui pendekatan-pendekatan personal agar segala sesuatnya berjalan lancar. Kami tekankan untuk sangat berhati-hati mengingat suasana batin mereka masih sangat berduka,” katanya.

Dikatakan Harry, proses pendekatan keluarga harus mengedepankan etika dan memahami situasi yang diliputi rasa kehilangan dan kesedihan. Proses komunikasi dengan keluarga korban terus berjalan dan dijalankan dengan baik oleh Tagana dan Tenaga Perlopor Perdamaian.

Berdasarkan laporan tim LDP, hingga Selasa siang (15/5) jumlah korban luka yang telah terdata sebanyak 94 orang dan pendataan ahli waris korban meninggal sebanyak 18 orang. Jumlah santunan kematian untuk setiap ahli waris adalah Rp15 juta per jiwa dan santunan untuk korban luka-luka maksimal Rp5 juta per jiwa.

"Perlu waktu memang untuk melakukan pendataan. Tim LDP harus mendalami kondisi keluarga korban, menyampaikan menyampaikan rasa duka, serta jelaskan misi bahwa mereka diutus pemerintah untuk melakukan pendampingan psikososial. Perlahan setelah komunikasi berjalan, mereka bisa memahami," papar Dirjen.

Bahkan, lanjutnya, ada beberapa keluarga yang sama sekali tidak sanggup berkomunikasi dengan tim LDP karena perasaan duka yang sangat mendalam. "Akhirnya tidak dipaksakan. Kami minta tim mengulang lagi keesokan harinya," kata Harry.

Sementara itu Anggota Tim LDP Provinsi Jawa Timur Twi Adi mengungkapkan di Rusunawa Wonocolo mulai dilakukan layanan dukungan psikososial oleh Tagana dan Tenaga Pelopor Perdamaian dari Kabupaten Sidoarjo sebanyak 25 orang. Dengan bergabungnya tim Sidoarjo ini menambah jumlah Tim LDP menjadi 100 orang.

Kegiatan LDP dilakukan di aula rusunawa Tower A karena Tower B yang merupakan lokasi ledakan telah dipasang garis batas polisi dan dijaga ketat oleh aparat untuk dilakukan investigasi. Warga tower B yang diungsikan ke Tower A sebanyak 94 kepala keluarga.

“Seluruh penghuni tower B harus meninggalkan unit hunian mereka dan untuk sementara tinggal di aula rusunawa. Untuk memberikan perlindungan kepada warga terdampak, kami mendirikan Dapur Umum Lapangan, serta bantuan berupa selimut, peralatan dapur, family kit, mainan anak-anak, dll,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dewi Andriani
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper