Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah organisasi massa akan mengikuti aksi bela Palestina sebagai respons atas pemindahan Ibu Kota Israel ke Yerussalem di lapangan Monumen Nasional (Monas) Jakarta, Jumat (11/5/2018).
"Kami dari persaudaraan alumni 212 akan turun "all out"," kata Humas Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat dini hari.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga telah menyiapkan posko-posko logistik, kesehatan, dan informasi dalam aksi tersebut.
Aksi yang mengambil tema "Indonesia Bebaskan Baitul Maqdis" itu akan diawali dengan salah subuh berjamah di Masjid Istiqlal Jakarta.
Selanjutnya akan dilakukan zikir dan salawat, jalan kaki dari Istiqlal ke Monas, semaan Alquran Surat Al Isra dan Al Kahfi dari 1.000 huffadz, orasi-orasi oleh para tokoh ulama, pembacaan pernyataan sikap, dan diakhiri dengan Shalat Jumat berjamaah di lapangan Monas.
"Iya betul, aksi dari salat subuh sampai salat Jumat," ucap Novel.
Baca Juga
Direncanakan hadir dalam aksi itu antara lain Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin, anggota Dewan Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama Ustadz Bachtiar Nasir, KH Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym, Ustadz Felix Siauw, dan Ustadz Abdul Somad.
Sebanyak 35.000 petugas gabungan Polri dan TNI akan mengamankan aksi massa tersebut.
"Jumlah massa mencapai ratusan ribu orang," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono di Jakarta, Kamis (10/5/2018).
Pada 6 Desember 2017 lalu, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengumumkan pemindahan Kedutaan Besar Amerika Serikat ke Yerusalem dan mengakuinya sebagai Ibu Kota Israel.
Rencana Pemerintah Amerika Serikat ini menuai reaksi dan kecaman dari sejumlah negara termasuk Indonesia.
Yerusalem adalah kota suci bagi tiga agama besar yaitu Kristen, Islam, dan Yahudi. Di kota itu terdapat situs-situs suci bagi ketiga agama tersebut, antara lain Tembok Ratapan (Yahudi), Gereja Makam Kudus (Kristen), dan Masjid Al-Aqsa (Islam).