Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketua DPR : Indonesia Harus Siap Hadapi Perang Siber

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menilai Indonesia perlu bersiap-siap menghadapi potensi terjadinya perang siber atau konflik dunia maya.
Bambang Soesatyo/Antara
Bambang Soesatyo/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Peperangan di masa kini bisa terjadi tanpa dentuman meriam dan tembakan senjata. Perang frontal bisa beralih ke perang digital yang memiliki daya rusak tak lebih kecil dari perang terbuka.

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menilai Indonesia perlu bersiap-siap menghadapi potensi terjadinya perang siber atau konflik dunia maya.

"Kita memasuki fase tidak lagi berperang dengan musuh dari luar yang terlihat wujudnya," kata Bambang dalam rilisnya di Jakarta, Kamis (19/4/2018).

Menurut Bambang, saat ini kerap terjadi operasi psikologis dengan berbagai strategi dan menggunakan beragam media sebagai salah satu senjatanya.

Selain itu, ujar dia, perang juga tidak lagi melibatkan negara sebagai aktor utama tetapi menggunakan lintas aktor dengan spektrum yang lebih luas.

Politisi Partai Golkar itu mengingatkan, maraknya informasi hoaks, pengaburan fakta, ujaran kebencian, hingga pencurian data pribadi merupakan beberapa bentuk konkret perang di masa kini.

"Perang digital seperti ini tidak mengenal batas wilayah, umur ataupun waktu," jelasnya.

Ia menyatakan, penyebaran kabar bohong dan berita palsu harus diantisipasi sedini mungkin agar anak bangsa tidak terkoyak karena gerakan adu domba.

Revolusi Industri 4.0

Dalam sejumlah kesempatan lain, Bambang juga mengatakan, pengusaha muda harus mampu menguasai teknologi serta informasi untuk menghindari ketertinggalan dan mampu bersaing serta bertahan atau survive di era Revolusi Industri 4.0.

"Tanpa penguasaan teknologi dan informasi, pengusaha Indonesia akan tertinggal jauh dalam perekonomian dunia. Revolusi Industri 4.0 akan merombak pergerakan perekonomian dunia," katanya.

Ia mengemukakan, era Revolusi Industri ke empat diwarnai oleh kecerdasan buatan, super komputer, rekayasa genetika, teknologi nano, mobil otomatis, inovasi, dan perubahan yang terjadi dalam kecepatan eksponensial. Pada era ini semakin terlihat wujud dunia yang telah menjadi kampung global.

Menurut Bambang Revolusi Industri 4.0 bakal memberikan manfaat besar bagi sektor swasta.

Mantan pimpinan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia ini menyebutkan, Indonesia berkomitmen untuk membangun industri manufaktur yang berdaya saing global melalui percepatan implementasi Industri 4.0.

Hal ini ditandai dengan peluncuran Making Indonesia 4.0 sebagai sebuah road map dan strategi Indonesia memasuki era digital yang tengah berjalan saat ini.

"DPR meyakini bahwa penyusunan road map ini telah melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Mulai dari institusi pemerintah, asosiasi industri, pengusaha muda, penyedia teknologi, maupun lembaga riset dan lembaga pendidikan," tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper