Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KRISIS SURIAH: AS Pertimbangkan Sanksi Tambahan Ke Rusia

Gedung Putih pada Senin (16/4/2018) mengatakan, pihaknya sedang mempertimbangkan sanksi tambahan terhadap Rusia menyusul dugaan serangan gas beracun di Suriah, namun belum membuat keputusan.
Anggota pasukan Suriah memadamkan api di bagian dalam Pusat Riset Sains di Damaskus yang luluh lantak, 14 April 2018./Reuters-Omar Sanadiki
Anggota pasukan Suriah memadamkan api di bagian dalam Pusat Riset Sains di Damaskus yang luluh lantak, 14 April 2018./Reuters-Omar Sanadiki

Bisnis.com, WASHINGTON -  Gedung Putih pada Senin (16/4/2018) mengatakan, pihaknya sedang mempertimbangkan sanksi tambahan terhadap Rusia menyusul dugaan serangan gas beracun di Suriah, namun belum membuat keputusan.

"Kami sedang mempertimbangkan sanksi tambahan terhadap Rusia dan keputusannya akan dibuat dalam waktu dekat," demikian juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders dalam sebuah pernyataan.

Dia tidak mengatakan mengapa sanksi akan diberlakukan, namun duta besar Amerika Serikat untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Nikki Haley, mengatakan pada Minggu bahwa AS sedang mempersiapkan sanksi baru pada Rusia atas dukungannya terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Jika sanksi AS diberlakukan, mereka akan menjadi kelompok kedua semacam itu dalam waktu satu tahun lebih terhadap program penghancuran besar-besaran senjata Suriah. Assad adalah sekutu dekat Moskow.

AS juga memberlakukan sanksi terhadap 24 warga Rusia awal bulan ini, mengenai apa yang disebut badan intelijen AS sebagai campur tangan dalam pemilihan presiden AS. Moskow membantah melakukan kesalahan.

Washington telah mengatakan pihaknya memiliki bukti bahwa pasukan Suriah melakukan serangan senjata kimia mematikan pada 7 April, meski kunjungan oleh pengawas senjata kimia ke lokasi penyerangan yang dicurigai ditunda pada Senin.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA/REUTERS

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper