Kabar24.com, PEKANBARU - Sejumlah pelajar Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Pekanbaru keluhkan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang dibagi menjadi tiga sesi tiap hari karena melelahkan fisik untuk sebagian orang.
"Ujian siang itu macam ada setannya. Setan ngantuk," ucap, Indah salah seorang pelajar SMAN 1 Pekanbaru, Senin (9/4/2018).
Indah mengatakan bahwa ia dan beberapa temannya yang lain kedapatan "jatah" ujian siang, yang dimulai semenjak pukul 14.00 hingga 16.00 WIB.
Waktu pelaksanaan tersebutlah yang menjadi keluhan dari pelajar ini lantaran mereka mengaku bahwa lewat tengah hari atau diatas pukul 13.00 adalah jam "ngantuk".
Indah menambahkan bahwa dalam mengikuti ujian tersebut ia dan rekan-rekannya yang lain harus belajar lebih keras dari hari biasa, dan tak jarang sampai larut malam. Oleh sebab itu, ia dan beberapa temannya yang lain merasa keberatan apabila harus mengikuti ujian pada sesi terakhir.
Kendati demikian Indah berharap agar dalam pelaksanaan ujian tersebut ia dan teman-temannya yang lain dapat meraih nilai maksimal meski harus berjuang melawan rasa kantuk.
Hal senada disampaikan Putri yang juga kedapatan sesi terakhir dalam ujian tersebut. Ia justru mengaku iri dengan teman-temannya yang melaksanakan ujian pada sesi pertama dan kedua yaitu pukul 7.30 dan pukul dan 10.30 WIB. Pasalnya menurut Putri bahwa dua sesi tersebut cukup bebas dari yang namanya ngantuk serta pagi hari adalah saat dimana otak masih segar.
"Kalau setelah makan siang, ngantuknya itu yang bikin agak susah ditahan. Gimana mau dapat nilai bagus kalau ujian tidak konsenttrasi akibat ngantuk," keluh Putri.
3 Sesi
Menanggapi hal tersebut, Kepala SMAN 1 Pekanbaru Wan Roswati mengaku bahwa pihak sekolah memang menerapkan tiga sesi dalam UNBK tersebut. Hal ini terpaksa dilakukan lantaran keterbatasan dalam unit komputer yang dipergunakan untuk ujian.
Lebih jauh ia menjelaskan bahwa saat ini jumlah siswa yang mengikuti ujian disekolah tersebut mencapai 346 orang sedangkan untuk komputer yang tersedia hanya 120 unit.
Wan Roswati mengaku maklum di mana ada peserta ujian yang mnegeluh mendapatkan jadwal ujian pada sore hari. Namun demikian ia berharap agar seluruh pelajar tersebut dapat mengikuti ujian dengan lancar dan mendapatkan hasil maksimal.
Baca Juga
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa pihak sekolah telah berulang kali melayangkan surat permohonan penambahan komputer kepada pihak Pemerintah Provinsi Riau namun sayangnya sampai saat ini permohonan tersebut belum bisa direalisasikan oleh pemda setempat.
"Sudah ada permohonan tambahan unit komputer, namun mungkin akibat tidak adannya dana makanya belum juga dikabulkan. Mudah-mudahan kedepannya," harapnya.
