Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dewan Keamanan PBB Segera Bertemu Bahas Serangan Kimia di Suriah

Dewan Keamanan PBB akan menggelar pertemuan pada Senin (9/4/2018) waktu setempat menyusul penggunaan senjata kimia di Suriah.
Seorang anak laki-laki berdiri di atas puing bangunan yang rusak di kota Douma yang terkepung, Ghouta Timur, Damaskus, Suriah, 5 Maret 2018./Reuters
Seorang anak laki-laki berdiri di atas puing bangunan yang rusak di kota Douma yang terkepung, Ghouta Timur, Damaskus, Suriah, 5 Maret 2018./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA -- Dewan Keamanan PBB akan menggelar pertemuan pada Senin (9/4/2018) waktu setempat menyusul penggunaan senjata kimia di Suriah.

Pertemuan tersebut digelar atas permintaan Rusia dan AS, demikian dilansir dari Reuters.

Menurut sejumlah diplomat, Rusia menyatakan perlu diadakan pertemuan terkait ancaman terhadap keamanan dan kedamaian internasional. Namun, masih belum pasti apa saja yang ingin dibicarakan Negeri Beruang Merah nantinya.

Setelah Rusia meminta digelar pertemuan, AS, Prancis, Inggris, Swedia, Polandia, Belanda, Kuwait, Peru, dan Pantai Gading juga meminta dilakukan sidang khusus. Negara-negara itu meminta dilakukan pembahasan mengenai penggunaan senjata kimia di Suriah.

"Dewan Keamanan harus meminta akses bagi tim penyelamat, mendukung investigasi independen atas apa yang terjadi, dan menyeret siapapun yang bertanggung jawab atas peristiwa mengerikan ini," demikian pernyataan resmi Utusan AS untuk PBB Nikki Haley.

Bulan lalu, dia memperingatkan PBB bahwa jika Dewan Keamanan gagal mengambil tindakan atas Suriah, maka AS akan bersiap untuk beraksi. Tahun lalu, AS menyerang lapangan udara militer Suriah setelah negara Timur Tengah itu dituding menggunakan senjata kimia.

Akhir pekan lalu, Union of Medical Relief Organizations, sebuah organisasi sosial yang berbasis di AS yang bekerja di rumah sakit Suriah, menyebutkan sebuah rumah sakit di Damaskus telah mengonfirmasi korban tewas akibat serangan gas beracun mencapai 70 orang.

Adapun Syrian American Medical Society (SAMS), organisasi layanan kesehatan yang bergerak di daerah yang dikuasai pemberontak, melaporkan 49 orang tewas dalam sebuah serangan pada Sabtu (7/4) malam di Douma. Douma berada di Ghouta Timur dan menjadi kota terakhir yang dikuasai kelompok pemberontak.

Trump telah mengutuk keras serangan yang menggunakan senjata kimia dan bahkan menyebut Presiden Suriah Bashar Al Assad sebagai binatang karena memakai senjata kimia ke warga sipil.

Sementara itu, SANA menyampaikan laporan itu dibuat oleh Jaish al-Islam, kelompok pemberontak yang masih berkuasa di Douma.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper