Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPR Amerika Bakal Interogasi Mark Zuckerberg

Para petinggi Komite Energi dan Perdagangan DPR Amerika Serikat mengatakan, Kamis (22/3/2018), pihaknya akan secara resmi meminta Pemimpin Facebook Mark Zuckerberg untuk memberikan kesaksian.
Logo Facebook dalam bentuk 3 dimensi./Reuters
Logo Facebook dalam bentuk 3 dimensi./Reuters

Kabar24.com, JAKARTA - Para petinggi Komite Energi dan Perdagangan DPR Amerika Serikat mengatakan, Kamis (22/3/2018), pihaknya akan secara resmi meminta Pemimpin Facebook Mark Zuckerberg untuk memberikan kesaksian.

Mereka mengatakan perusahaan itu meninggalkan banyak pertanyaan tak terjawab soal langkah-langkahnya dalam menjamin data pribadi para pengguna.

"Kasus-kasus baru yang terungkap menyangkut penggunaan dan keamanan data para pengguna Facebook menimbulkan kekhawatiran serius soal perlindungan konsumen," kata Ketua Komite dari Republik Greg Walden dan anggota senior Demokrat di Komite, Frank Pallone, dalam pernyataan.

"Setelah staf komite mendapatkan pemaparan kemarin dari para pejabat Facebook, kami merasa bahwa masih banyak pertanyaan yang belum terjawab."

Zuckerberg pada Kamis (22/3/2018) mengatakan dalam wawancara dengan media bahwa ia akan bersedia memberikan kesaksian jika ia memang merupakan orang yang tepat di perusahaannya untuk berbicara kepada para anggota parlemen.

Seperti diberitakan sebelumnya, Facebook Inc. mengakui telah melakukan kesalahan dalam menangani penyalahgunaan data 50 juta penggunanya.

CEO Facebook Mark Zuckerberg berjanji perusahaannya akan memperketat akses developer terhadap informasi para penguna.

"Facebook telah membuat kesalahan, ada banyak hal yang harus dilakukan dan kami harus melakukannya," ujarnya dalam pernyataan yang diunggah di akun Facebook resminya, seperti dilansir dari Reuters, Kamis (22/3/2018).

Namun, Zuckerberg tidak menjelaskan lebih jauh mengenai apa kesalahan yang telah dibuat perusahaan itu maupun meminta maaf secara terang-terangan terhadap penyalahgunaan data yang sudah terjadi.

Dia menyatakan media sosial tersebut berencana untuk melakukan penyelidikan atas aplikasi-aplikasi yang ada di platformnya, memperketat akses developer terhadap data, dan memberikan alat khusus kepada pengguna untuk mempermudah pemblokiran akses ke data Facebook mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper