Bisnis.com, JAKARTA -- Facebook Inc. mengakui telah melakukan kesalahan dalam menangani penyalahgunaan data 50 juta penggunanya.
CEO Facebook Mark Zuckerberg berjanji perusahaannya akan memperketat akses developer terhadap informasi para penguna.
"Facebook telah membuat kesalahan, ada banyak hal yang harus dilakukan dan kami harus melakukannya," ujarnya dalam pernyataan yang diunggah di akun Facebook resminya, seperti dilansir dari Reuters, Kamis (22/3/2018).
Namun, Zuckerberg tidak menjelaskan lebih jauh mengenai apa kesalahan yang telah dibuat perusahaan itu maupun meminta maaf secara terang-terangan terhadap penyalahgunaan data yang sudah terjadi.
Dia menyatakan media sosial tersebut berencana untuk melakukan penyelidikan atas aplikasi-aplikasi yang ada di platformnya, memperketat akses developer terhadap data, dan memberikan alat khusus kepada pengguna untuk mempermudah pemblokiran akses ke data Facebook mereka.
Investigasi akan dilakukan bersama dengan regulator terkait. Hal ini diperlukan untuk mencegah terjadinya peretasan data di kemudian hari.
Pernyataan Zuckerberg juga tidak menunjukkan rencana pembatasan bagi para pengiklan untuk menggunakan data Facebook.
Meski demikian, saham Facebook mengalami sedikit kenaikan setelah pernyataan ini disampaikan dan ditutup tumbuh 0,7% dalam penutupan perdagangan. Perusahaan itu telah kehilangan lebih dari US$45 miliar dalam valuasi pasar setelah skandal yang melibatkan Cambridge Analytica dan kampanye Donald Trump dalam Pemilu presiden AS pada 2016 terkuak.
Peristiwa itu juga membuat AS dan negara-negara Eropa memanggil para petinggi Facebook untuk menjelaskan sistem keamanan mereka.