Kabar24.com, JAKARTA — Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) tengah mempersiapkan skema beasiswa santri ke luar negeri.
Seperti diketahui, Ditjen Pendidikan Islam telah memberikan beasiswa kepada para santri beprestasi untuk kuliah di beberapa perguruan tinggi ternama di Indonesia sejak 2005.
Berdasarkan pengalaman itulah, Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin menilai sudah saatnya akses pendidikan santri diperluas hingga perguruan tinggi di luar negeri melalui Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB).
“Kita berharap PBSB tidak hanya untuk program studi di dalam negeri. Ke depannya kita harus merumuskan langkah-langkah persiapan beasiswa bagi santri ke luar negeri,” ucapnya, mengutip keterangan resmi, Selasa (13/3/2018).
Untuk itu, dia mengusulkan tujuan universitas bisa dimulai dari universitas terbaik di Asia yaitu National University of Singapore (NUS), dan selanjutnya dilanjutkan beasiswa ke Universitas Al Azhar Kairo, Mesir.
Menurutnya, program beasiswa santri ke luar negeri ini nantinya bukan semata untuk pengembangan PBSB. Lebih dari itu, program ini juga dalam rangka internasionalisasi lembaga pendidikan Islam yang menjadi salah satu visi Kemenag melalui Ditjen Pendidikan Islam.
Baca Juga
“PBSB sangat relevan dengan keinginan untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat peradaban dunia Islam, juga sebagai destinasi studi Islam dunia,” tegasnya.
Dia menambahkan beasiswa ke luar negeri ini sangat memungkinkan untuk dilakukan. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah terus meningkatkan tata kelolanya, mengingat PBSB saat ini sudah memasuki tahun ketiga belas, juga jumlah alumninya yang sudah mencapai tiga ribuan.
Kamaruddin menilai PBSB menjadi salah satu program strategis Ditjen Pendidikan Islam. PBSB bahkan termasuk program terbaik di Indonesia dalam pemberian beasiswa bagi jenjang pendidikan strata 1 (S1).
“Program ini perlu dikawal dan dijaga mutunya supaya dapat berjalan dengan baik dan memberikan kontribusi untuk kemajuan Indonesia di masa yang akan datang,” ujarnya.
Kamaruddin berharap ekspos program ini ke depan dapat terus dioptimalkan. Selama ini, PBSB lebih banyak dikenal di kalangan santri dan pesantren. Ke depan, PBSB perlu juga dikenalkan di kalangan menengah ke atas.