Bisnis.com, JAKARTA - Presiden AS Donald Trump mengusulkan agar para guru dapat dibekali senjata api untuk mencegah terulangnya pembantaian seperti dalam aksi penembakan di sebuah SMA di Florida pada pekan lalu.
Dalam sebuah pertemuan dengan para siswa SMA Marjory Stoneman Douglas, Florida di Gedung Putih, Rabu (21/2/2018) waktu setempat, Trump berjanji untuk memperketat pengecekan latar belakang dan kesehatan mental pembeli senjata api.
"Kalau Anda memiliki seorang guru yang bisa menggunakan senjata api, itu mungkin saja bisa mengakhiri serangan yang terjadi dengan sangat cepat," ujarnya, seperti dilansir Reuters, Kamis (22/2/2018).
Trump mengakui ide itu akan kontroversial di masyarakat. Dia juga menegaskan pembahasan mengenai jual beli senjata api kali ini tidak akan sama dengan yang sudah-sudah.
Sam Zeif, salah seorang siswa yang selamat dalam aksi penembakan tersebut, mengharapkan pemerintah segera bertindak untuk mencegah peristiwa serupa kembali terjadi.
"Saya tidak mengerti kenapa saya masih bisa membeli senjata untuk perang," ungkapnya.
Andrew Pollack, ayah dari Meadow Pollack yang tewas dalam peristiwa tersebut, menyatakan hal serupa.
"Seharusnya penembakan di sekolah hanya terjadi satu kali dan kita segera mengatasinya. Saya sangat marah karena anak saya menjadi korban dan saya tidak bisa lagi bertemu dengannya," tuturnya.
Dukungan Trump terhadap pengetatan regulasi mengenai senjata api menjadi suatu perubahan tersendiri di Partai Republik, yang mendapat sokongan dari Asosiasi Senjata Api Nasional (National Rifle Association/NRA) pada kampanye Pemilu Presiden 2016.