Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia-Afrika Pererat Diplomasi Ekonomi

Pemerintah Indonesia akan mengadakan Forum Indonesia-Afrika pada April 2018 untuk mempererat diplomasi ekonomi dengan negara-negara Afrika.
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kedua kanan) melakukan foto bersama ketika menyambut Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma (kiri) dan istri sebelum jamuan makan malam KTT IORA 2017 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin (6/3)./Antara-Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kedua kanan) melakukan foto bersama ketika menyambut Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma (kiri) dan istri sebelum jamuan makan malam KTT IORA 2017 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin (6/3)./Antara-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia akan mengadakan Forum Indonesia-Afrika pada April 2018 untuk mempererat diplomasi ekonomi dengan negara-negara Afrika.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arrmanatha Nasir mengatakan hal ini merupakan salah satu langkah untuk mendekatkan Indonesia dengan pasar Afrika. Apalagi, negara-negara tersebut sudah menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.

"Memang fokus diplomasi ekonomi pemerintah Indonesia saat ini sudah mengarah ke pasar non-tradisional, khususnya Afrika," ujarnya, Selasa (13/2/2018).

Oleh karena itu, hubungan diplomasi ekonomi perlu dipererat agar Indonesia juga dapat memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi dengan negara-negara tersebut.

Direktur Afrika Direktorat Jenderal (Ditjen) Asia Pasifik dan Afrika Kemenlu Daniel Tumpal Sumurung Simanjuntak menyatakan Afrika adalah pasar yang besar dan sangat disayangkan jika Indonesia tidak dapat memperluas pasarnya ke wilayah itu. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi di beberapa negara Afrika sangat besar.

Contohnya, negara-negara di kawasan Sub-Sahara yang mencatatkan pertumbuhan ekonomi tertinggi kedua di dunia setelah Asia pada 2016, yakni mencapai 3,5%.

"Bahkan, IMF memprediksi kawasan tersebut akan memiliki pertumbuhan sekitar 4,3% pada 2020," sebut Daniel.

Ditambah lagi, kawasan tersebut memiliki populasi generasi muda yang cukup banyak, menyentuh 62%. Faktor-faktor tersebut dinilai sebagai faktor positif bagi para pelaku usaha yang ingin berekspansi ke benua tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper