Kabar24.com, JAKARTA-- Indonesia dinilai memiliki peran penting dalam diplomasi soft power untuk ikut menyelesaikan konflik di Afghanistan.
Penilaian ini disampaikan Dubes RI untuk Afghanistan Arief Rachman MD saat berkunjung ke Kantor Kementerian Agama, Jakarta.
Menurut Arief, peran Indonesia, khususnya Kementerian Agama sangat signifikan karena misi Indonesia menggunakan pendekatan soft power dengan agama dan kebudayaan. Kemenag diharapkan bisa memberikan solusi dalam persoalan agama, budaya, dan sosial.
“Dengan pendekatan soft power dalam artian pendekatan dari hati ke hati, semoga kerja sama ke depan semakin baik. Kita banyak kesamaan terutama kesamaan agama dan budaya,” tambah Arief, dalam keterangan resmi, Selasa (13/2/2018).
Dia juga menjelaskan sudah ada masjid yang dapat menampung 2.500 jamaah di Afghanistan. Masjid ini menjadi tempat berkumpul, menyatukan umat, dan juga menjadi tempat anak-anak belajar Al-Qur’an.
“Di sana juga akan segera dibangun perpustakaan yang nantinya bisa bermanfaat bagi umat di Afghanistan,” ucapnya.
Arief menambahkan pertemuan woman empowering di Afghanistan beberapa bulan lalu dengan mendatangkan Menteri Perempuan dari Indonesia sebagai keynote speaker menambah nilai positif di mata rakyat Afghanistan.
Indonesia dinilai istimewa, salah satunya karena berhasil menggelar konferensi perempuan dunia.
Saat ini, di Afghanistan ada sekitar 6.000 ulama yang tersebar di 22 provinsi. Mereka berharap Indonesia menjadi mediator, fasilitator untuk perdamaian di Afghanistan.
Mereka memuji ulama dan masyarakat Indonesia yang sangat toleran.
“Ini menjadi contoh bagi mereka. Mereka sudah menangkap konsep kerukunan di Indonesia,” terangnya.