Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KPK Tangkap Cagub NTT : PDIP Cabut Dukungan untuk Marianus Sae

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa PDIP mencabut dukungan untuk cagub NTT Marianus Sae yang tertangkap tangan KPK pada Minggu (11/2/2018) malam.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (ketiga kiri) memotong tumpeng disaksikan Presiden Joko Widodo (keempat kiri), Wapres Jusuf Kalla (ketiga kanan), Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (kedua kiri) dan Deklarator Sabam Sirait (kedua kanan) dalam acara HUT ke-45 PDI Perjuangan di JCC, Jakarta, Rabu (10/1)./ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (ketiga kiri) memotong tumpeng disaksikan Presiden Joko Widodo (keempat kiri), Wapres Jusuf Kalla (ketiga kanan), Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (kedua kiri) dan Deklarator Sabam Sirait (kedua kanan) dalam acara HUT ke-45 PDI Perjuangan di JCC, Jakarta, Rabu (10/1)./ANTARA FOTO/Rosa Panggabean

Kabar24.com, JAKARTA – Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa PDIP mencabut dukungan untuk  cagub NTT Marianus Sae yang tertangkap tangan KPK pada Minggu (11/2/2018) malam.

Hasto menegaskan pencabutan dukungan tersebut melalui keterangan tertulis yang diterima Senin (12/2/2018). Menurut Hasto bahwa PDIP tak menolerir korupsi.

“Di antara Marianus-Emi, maka Emi sebagai cawagub merupakan kader senior partai, dan satu-satunya calon perempuan. Sedangkan Marianus Sae tercatat baru masuk sebagai anggota partai, dan ada indikasi keanggotaan ganda. Partai bersikap tegas dan tidak akan melanjutkan dukungan kepada yang bersangkutan,” ujar Hasto.

Hasto sendiri sangat menyesalkan kejadian penangkapan Marianus, dan berjanji untuk secepatnya memproses pelanggaran disiplin berat itu.

“Saya baru pulang dari konsolidasi di NTT selama 3 hari, dan selama saya di NTT, Marianus Sae kelilling ke kampung-kampung dengan trail, dan tidak pernah sekalipun hadir dalam acara konsolidasi tersebut.”

Hasto pun menegaskan bahwa PDIP berulang kali mengingatkan secara tegas bahwa siapapun yang melakukan tindak pidana korupsi akan dipecat, namun masih saja pelanggaran terjadi.

“Banyak  yang mengambil jalan pintas korupsi untuk membiaya pilkada langsung. PDI Perjuangan selalu mengedepankan strategi gotong royong seluruh mesin politik partai dengan harapan  biaya politik bisa di tekan, dan meringankan beban calon. Namun, hal tersebut tetap saja terjadi,” tukas Hasto.

Ditambahkannya, PDIP tidak pernah bosan mengingatkan agar kekuasaan harus diabdikan untuk rakyat, bahwa kekuasaan tidak boleh dipakai untuk korupsi.

Dengan pencabutan dukungan terhadap Marianus Sae, maka Emiliana Nomleni menjadi representasi PDI Perjuangan, mengingat berdasarkan ketentuan undang-undang, penggantian pencalonan Marianus Sae sudah tidak bisa dilakukan.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper