Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produktivitas Rendah, Durian Bali Belum Berani Ekspor

Distributor di Bali masih belum berani mengekspor buah durian lantaran produktivitasnya yang masih rendah.
Pedagang musiman/ANTARA-Syifa Yulinnas
Pedagang musiman/ANTARA-Syifa Yulinnas

Kabar24.com, DENPASAR -- Distributor di Bali masih belum berani mengekspor buah durian lantaran produktivitasnya yang masih rendah.

Saat ini, Durian Bali hanya berani dijual ke kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta maupun Surabaya.

Pemilik UD Tarukan Niaga yang sebagai distributor Durian Bali Jro Putu Tesan mengatakan pihaknya sudah sempat mencoba menawarkan buah ini ke pasar China dan Australia pada 2017 lalu. Namun, hingga saat ini belum ada permintaan yang signifikan.

Menurutnya, jika Bali ingin mengekspor buah durian, produktivitasnya harus digenjot. Apalagi, durian Bali identik, mulai dari rupa maupun rasa dengan durian Thailand. Saat ini, Thailand sendiri menjadi salah satu pengekspor durian yang cukup diminati.

"Sebelum kita supply produksi kita bermasalah, maka perlu kesiapan produksi, karena pesaing kita Thailand," katanya kepada Bisnis, Kamis (8/2/2018).

Selain karena produktivitas yang masih rendah, permintaan buah durian Bali secara nasional juga masih tinggi. Bahkan, Indonesia masih mengimpor durian asal Thailand karena tingginya permintaan. Lantaran hal ini pula, durian Bali hingga saat ini masih difokuskan untuk memnuhi permintaan dalam negeri.

"Masih kuat negara kita, tapi tetap dipikirkan untuk keluar," sebutnya.

Dia menilai kualitas durian Bali tidak kalah jauh dengan durian asal Thailand. Jika kualitas ini tetap dipertahankan, tentu cita-cita untuk melakukan ekspor suatu saat nanti bisa terwujud.

Kata dia, saat ini petani durian di Bali mulai berbenah dengan memperhatikan kualitas pohon pasca panen. Petani durian Bali mulai melakukan pencatatan setiap pohon selesai dipetik. Tujuannya, agar proses perawatan rutin dapat rutin dilakukan.

"Kalau kita punya produksi dan kualitas yang pasti, kita berani kok mulai ekspor," sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper