Kabar24.com, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) I hari ini mulai menutup sementara perjalanan kereta api dari Bogor menuju Sukabumi. Langkah ini diambil menyusul bencana longsor yang terjadi di jalur kereta tersebut, Senin kemarin, 5 Februari 2018.
"Hari ini sampai berikutnya masih akan dibatalkan, baik perjalanan dari Bogor ke Sukabumi, maupun sebaliknya," kata Senior Manager Humas PT KAI Daop I, Edi Kuswoyo saat dihubungi di Jakarta, Selasa, 6 Februari 2018. Kondisi jalur kereta saat ini, katanya, masih belum memungkin untuk dilalui oleh kereta api.
Edi mengatakan perbaikan masih terus dilakukan oleh petugas di lapangan, termasuk melakukan evakuasi korban terdampak longsor. Ia tidak merinci waktu estimasi perbaikan ini akan selesai agar jalur kereta bisa kembali difungsikan dengan normal. "Kami mau secepatnya tapi bagaimanapun, keselamatan adalah yang paling utama, tidak bisa ditawar-tawar lagi," ujarnya.
Sebelumnya, perjalanan kereta api dari Bogor menuju Sukabumi terpaksa dibatalkan sementara waktu. Sebab, sejumlah titik di jalur kereta terkena longsoran tanah. Longsor sendiri terjadi di jalur antara Cigombong-Cicurug yang biasa dilewati kereta api Sukabumi-Bogor. Longsor juga terjadi di jalur antara Stasiun Bogor dan Stasiun Maseng.
Longsor ini, kata Edy, disebabkan oleh gugus tanah yang menopang hilang dan mengakibatkan rel menggantung. Longsor terjadi sekitar pukul 09.25 WIB dan 12.45 Wib. Alhasil, PT KAI Daop I akhirnya memindahkan para penumpang menuju stasiun lain, salah satunya ke Stasiun Cicurug, menggunakan angkot.
Edy menuturkan bahwa setiap harinya, jalur kereta Bogor-Sukabumi melayani 10 perjalanan. Enam untuk kereta api penumpang dan empat untuk kereta api barang. Khusus untuk penumpang, ujarnya, jalur ini bisa melayani hampir sekitar 500 sampai 1000 penumpang per harinya.
Akibat masih ada perbaikan hingga hari ini, ratusan penumpang ini pun terpaksa tidak menggunakan kereta Bogor-Sukabumi. Sebab, kata Edi, jalur kereta Bogor-Sukabumi hanya ada satu. "Sehingga mau tak mau, penumpang bisa gunakan moda seperti bus atau kendaraan lainnya, nanti kalau sudah dibuka kembali kami kabari," kata Edi.