Bisnis.com, PADANG — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Sumatra Barat sepanjang tahun lalu meningkat 13,34%, dan diperkirakan tahun ini bakal meningkat signifikan.
Sukardi, Kepala BPS Sumbar mengatakan kunjungan wisman dari pintu Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dan Pelabuhan Teluk Bayur, Sumbar naik 13,34% dari 49.686 orang menjadi 56.313 orang tahun lalu.
“Totalnya pada 2017 naik 13,34%. Tahun ini jelas akan jauh meningkat karena sudah ada penerbangan langsung Padang – Singapura,” ujarnya, Kamis (1/2/2018).
Menurutnya, kehadiran penerbangan langsung itu akan berdampak banyaknya wisman datang langsung ke Sumbar melalui hub Singapura. Tidak lagi masuk ke Sumbar melalui pintu bandara seperti Soekarno Hatta, Medan, Batam, ataupun Bali.
Adapun, data BPS mengungkapkan per Desember 2017, angka kunjungan wisman ke Sumbar naik 63,98% menjadi 8.586 orang dari tahun sebelumnya yang hanya sebanyak 5.225 orang wisman.
Adapun, negara asal wisman masih didominasi wisatawan asal Malaysia yang kontribusinya berkisar 80% terhadap kunjungan wisman ke Sumbar.
Selain Malaysia, juga ada wisman Thailand, Australia, Prancis, Inggris, Jerman, China, Amerika Serikat, Jepang, dan Filipina.
Sementara itu, untuk kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) sepanjang tahun lalu naik 7% menjadi sekitar 7,8 juta orang dari tahun sebelumnya sebanyak 7,3 juta orang.
Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Oni Yulfian menyebutkan perbaikan sejumlah objek wisata di Sumbar berkontribusi meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah itu, baik domestik maupun wisman sepanjang tahun lalu.
“Kalau domestik naiknya sekitar 7%, tahun ini perkiraannya meningkat lebih tinggi lagi,” ujarnya.
Dia menyebutkan angka kunjungan itu hanya perkiraan mengacu tingkat transportasi udara domestik, tingkat keterisian hotel, dan kunjungan ke objek-objek wisata.
“Jadi, memang belum ada skema penghitungan yang pasti, ini sebatas perkiraan angka kasar. Kami lagi siapkan metode model penghitungan untuk memantau pergerakan wisatawan domestik,” kata Oni.
Dia meyakini kunjungan wisatawan domestik ke Sumbar bakal kian meningkat sepanjang 2018, mengingat fokus pemerintah daerah adalah memprioritaskan pengembangan pariwisata. Apalagi, sejumlah kabupaten dan kota juga giat memperbaiki objek wisata.
Sejauh ini, Sumbar bisa disebut adalah daerah tujuan wisata oleh masyarakat dari provinsi tetangga, seperti Jambi, Riau, Bengkulu dan Kepulauan Riau. Selain itu, juga wisatawan dari Jakarta, Sumatra Utara, Jawa Barat dan daerah lainnya.
Adapun, terkait penerbangan langsung Padang – Singapura, Ketua Assocition of the Indonesia Tour and Travel Agencies (Asita) Ian Hanafiah mengatakan kehadiran penerbangan langsung itu akan menguntungkan pariwisata Sumbar.
“Sumbar sangat diuntungkan dengan adanya rute baru itu. Karena wisatawan dari berbagai negara bisa terbang langsung ke Sumbar dari Singapura, sebab negeri Singa ini adalah hub bagi wisatawan di Asia Tenggara,” bebernya.
Meski begitu, Ian mengingatkan keuntungan itu hanya bisa didapat jika semua pihak konsisten untuk pengembangan pariwisata Sumbar. Terutama dari segi infrastruktur, keamanan dan kenyamanan bagi wisatawan.