Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Umat Beragama Jangan Terjebak Kepentingan Politik Pragmatis

Umat beragama di Indonesia diminta dalam memasuki tahun politik 2018-2019 agar tidak terjebak kepentingan politik pragmatis yang berujung pada terjadinya perpecahan antar umat.
Doa dan zikir bersama di Monas, Jumat (2/12/2016)/Antara
Doa dan zikir bersama di Monas, Jumat (2/12/2016)/Antara

Kabar24.com, JAKARTA - Umat beragama di Indonesia, dalam memasuki tahun politik 2018-2019, diminta agar tidak terjebak kepentingan politik pragmatis yang berujung pada terjadinya perpecahan antarumat.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan ajaran agama yang disampaikan hendaknya tidak dijadikan alat untuk kepentingan politik pragmatisme, yang berpotensi menyebabkan perpecahan di tengah masyarakat.

“Di sinilah dituntut kearifan dalam menyampaikan pesan-pesan agama yang esensial dan subtansial," ungkapnya pada Selasa (30/1/2018).

Dalam situs resmi Kementerian Agama, Menag menjelaskan moderasi agama adalah mengedepankan agama sesuai dengan fungsinya yang konstruktif yakni membangun dan memanusiakan manusia.

Untuk itu, jangan mengunakan agama untuk hal-hal yang justru akan melahirkan hal destruktif. Dia mengingatkan agama pada hakikatnya adalah konstruktif.

Saat membuka resmi Kongres Ulama Muda Muhammadiyah bertema Membumikan Dakwah Kaum Muda Muhammadiyah untuk Indonesia Berkemajuan, dia menyatakan dalam konteks Indonesia yang majemuk dan beragam, setiap umat beragama harus lebih mengedepankan sisi positif yang ada dalam esensi dan subtansi ajaran agama itu.

"Kita tidak boleh terjebak karena perbedaan yang sifatnya hanya permukaan dan kulitnya, kemudian kita saling merendahkan satu dengan yang lain,” ujarnya.

Lukman menegaskan agama hadir bukan untuk memecah belah umat, tetapi untuk menyatukan seluruh umat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper