Kabar24.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia menyatakan keinginannya untuk meningkatkan kerja sama dengan Pakistan, terutama di bidang ekonomi dan keislaman.
Setelah berbicara di Parlemen Pakistan, Presiden Joko Widodo melakukan Pertemuan dengan Presiden Pakistan Mamnoon Hussain menyampaikan bahwa sejak pemberlakuan Preferential Trade Agreement (PTA) pada 2013.
Adapun nilai perdagangan Indonesia dan Pakistan mengalami peningkatan yang sangat signifikan yakni dari US$1,6 miliar pada 2013 menjadi US$2,1 miliar pada 2016.
“Saya mengharapkan kedua negara dapat semakin mempererat hubungan dagang dengan memperdalam PTA,” ucap Jokowi, mengutip keterangan resminya, Sabtu (27/1).
Pada awal pertemuan, Presiden Jokowi mengatakan bahwa Indonesia dan Pakistan adalah sahabat lama yang telah terjalin berpuluh tahun yang lalu. Sejak masa kemerdekaan Indonesia dan juga sejak menginisiasi Konerensi Asia Afrika
Jokowi mengharapkan agar kedekatan sejarah kedua negara ini dapat dikembangkan menjadi kerja sama nyata untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat kedua negara.
Indonesia dan Pakistan juga memiliki banyak kesamaan sebagai dua negara berpenduduk Muslim yang besar dan sama-sama negara demokrasi.
“Saya yakin kesamaan ini dapat mendorong kerja sama dunia Islam, mempromosikan Islam moderat serta persatuan umat, membantu perjuangan bangsa Palestina, serta meningkatkan ekonomi umat seperti sertifikasi halal dan bisnis berbasis syariah,” ucapnya.